Pages

Jumat, 03 April 2009

KAWAT GIGI

Seringkali kita ngerasa gak pede waktu foto-foto ato malu ketawa karena susunan gigi yang gak rapi. Gigi yang bertumpuk dan berjejal-jejal, tumbuh terlalu jarang sehingga ada celah di antara gigi-gigi, atau letaknya terlalu maju atau mundur yang diakibatkan oleh faktor keturunan, pencabutan gigi, ato kebiasaan saat kecil seperti ngedot ato isap jempol yang bikin gigi jadi tonggos. Kebiasaan terlalu sering nelan ludah juga menyebabkan lidah mendorong gigi ke arah depan.
Cara mengatasi masalah ini adalah dengan memasang kawat gigi. Perawatan ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Saat berusia 8 tahun, kita sudah dapat memasang kawat gigi. Yang penting, orang yang pasang kawat gigi mampu menjaga kebersihan giginya agar selalu higienis.
Untuk yang punya gigi normal, gak perlu minta ortu rogoh kocek untuk pasang kawat gigi. Gak usah ikutan trend di kalangan seleb deh...! Selain biayanya mahal, pemasangan kawat gigi pada gigi normal dapat membuat gigi rata jadi aneh bentuknya.

Seperti Apa Proses Pengawatan?
Sebelum pemasangan kawat gigi, dokter harus menentukan terlebih dahulu masalahnya. Dokter memerlukan cetakan model gigi, potret gigi, potret kepala dan potret wajah agar perawatan benar-benar tepat.
Foto wajah penting banget! Hal itu karena kawat gigi akan mengubah wajahmu. Karena itu, sebelum pemasangan kawat gigi, kamu harus sudah tau wajahmu sebelum dan sesudah memakai kawat gigi. Dan, semua perencanaan itu harus tertulis supaya kamu dan dokter dapat sama-sama enak. Jangan sampai nanti ada pihak yang dirugikan. Soalnya, pemasangan kawat ini lumayan lama, sekitar 1-2 tahun. Jadi, kalo terjadi apa-apa akan memudahkan kamu melakukan klaim. Pemasangan kawat gigi juga hanya dapat dilakukan pada gigi yang sehat dan bersih. Kalo ada gigi yang berlubang, harus ditambal dulu sebelum dipasangi kawat gigi.

Sakit gak, sih?
Saat pertama kali kawat gigi dipasang, kamu akan merasakan beberapa keluhan. Yang paling sering dirasakan adalah sakit pada gusi saat alat mulai diaktifkan. Rasa sakit itu kira-kira selama 1-2 hari. Ada juga yang menderita sariawan di sekitar mulutnya begitu alat dipasang. Mungkin, karena alatnya terlalu tajam.
Begitu kawat gigi dipasang, makananmu mesti bubur, sup, ato makanan lain yang diblender dulu. Hal itu karena kamu akan merasa linu kalo makan yang keras-keras. Selain itu, kalo terbentur sedikit saja dapat jadi luka dan sariawan. Makanya, kalo tidur harus menghadap ke satu sisi saja supaya gak terbentur bantal ato tangan sendiri.
Namun, banyak orang khususnya anak muda, karena takut dibilang ketinggalan mode, gak peduli sama semua itu. Biar sakit, mereka lakukan juga. Mereka tetap minta ortu untuk dipasangin kawat gigi dengan penahan karet berwarna kesukaan mereka. Mereka juga rela repot-repot ke dokter gigi setiap 3 minggu sekali untuk mengontrolnya.

Penahan, Biar Gak Berantakan Lagi
Umumnya, keberhasilan perawatan dengan kawat gigi mencapai 90-99%. Namun, yang lebih penting dari itu adalah perawatan setelah pemasangan kawat. Soalnya, kalo dibiarkan, letak gigi yang sudah berubah ke tempat baru akan kembali lagi posisinya semula.
Untuk membantu perawatan itu, digunakan alat yang disebut retainer ato penahan. Seperti kawat gigi, penahan gigi ada yang berbahan plastic dan ada juga yang berbahan metal. Bentuknya ada yang seperti kawat gigi lepasan, ada juga yang dipasang di belakang gigi (lingual bonded retainer).
Kelebihan penahan gigi transparan adalah kawatnya gak keliatan. Namun, akan terasa mengganggu saat menguyah makanan. Gangguan ini biasanya membuat kamu pengen melepas penahan saat makan. Kalo keseringan lepas-pasang, plastiknya bakal gampang patah.
Sebaiknya gunakan penahan selama 24 jam sehari pada enam bulan pertama. Setelah itu, boleh dikenakan saat tidur saja. Idealnya, penahan dipakai selama setahun agar gigi yang telah tertata bagus, tidak kembali ke letak awal ato bahkan jadi lebih parah dari sebelumnya.

Berapa Ongkos Pasang Kawat Gigi?
Kawat gigi terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari metal, ada juga yang dibuat dari composite, porselin, plastik bahkan ada juga yang terbuat dari emas. Kawat gigi yang dibuat dari bahan composite akan tampak transparan ato berwarna seperti warna gigi. Yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah yang berbahan metal dan composite.
Hal yang menentukan mahal ato murahnya harga kawat gigi adalah sistemnya. Selama ini, yang paling sering dipakai adalah jenis kawat gigi dengan sistem straight wire atau conventional bracket. Beberapa kalangan berpunya, lebih menyukai sistem damon, sistem terbaru yang harganya selangit.
Kelebihannya, pemakai cukup kontrol ke dokter 2 bulan sekali. Gak seperti sistem lainnya yang harus dikontrol tiap 3 minggu sekali. Kelebihan lain, sistem ini gak menggunakan karet pada penahan giginya. Jadi, sistemnya mengunci gigi satu-satu sehingga lebih mudah membukanya.
Sekarang ini, harga kawat gigi, berkisar antara Rp 5-15 juta. Kalo memilih kawat dan bracket transparan, bersiaplah merogoh kocek diatas Rp 9 jutaan. Kalo memilih yang berbahan metal dengan bracket warna-warni harganya lebih murah. Sementara harga retainer berkisar antara Rp 1-2 juta.

Tips Merawat Kawat Gigi
Rajin-rajinlah membersihkan gigi! Jangan lupa, setiap makan selalu sedia tusuk gigi. Kalo perlu, bawalah selalu sikat gigi untuk bersihin sisa-sisa makanan yang nempel di bracket.
Pakailah sikat gigi khusus untuk perawatan orhtodonti. Biasanya dokter gigi menyediakan sikat gigi yang gak dijual di pasaran. Kalo kemahalan, pakai saja sikat gigi anak-anak yang bulu sikatnya lembut, biar gak merusak bracket.
Jangan melepas ato menyetel kawat gigi yang sudah dipasang.
Jangan makan permen karet, permen keras, daging yang liat, keripik, dan kerupuk yang keras. Kalo makan buah-buahan, mendingan diiris kecil-kecil, jangan digigit langsung.
Jika memakai karet elastic ato head gear, pasang sesuai petunjuk dokter gigi.
Kalo bracket lepas, ato kawatnya ada yang menusuk gigi, langsung hubungi dokter gigi. Jangan diutak-atik sendiri!
Kontrol sesuai dengan jadwal.

Tidak ada komentar: