Pages

Rabu, 08 Mei 2013

Orphan Diseases (1)

PENYAKIT-PENYAKIT LANGKA DI INDONESIA

1. Sklerosis Multiple


Sklerosis multipel atau sklerosis ganda (bahasa Inggrisdisseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS) merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
Multiple sclerosis (MS) atau bisa juga disebut Diseminata encephalomyelitisadalah penyakit kronis pada sistem saraf pusat. Biasanya timbul dengan episodik neurologis defisit, yang, didalam perjalanan penyakit selanjutnya, pasien cenderung untuk tidak sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan sisa defisit neurologis yang semakin parah dan dapat menyebabkan cacat semakin parah. Manifestasi klinis dari MS sangatlah beragam dikarenakan daerah infeksi yang berbeda dari SSP serta dipengaruhi juga oleh perjalanan penyakit ini. Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin. Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.
Walaupun demikian, dengan berselangnya waktu, sitokina yang disekresi olehsel T akan mengaktivasi sejumlah mikroglia, dan astrosit sejenis fagosityang bermukim pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang, dan menyebabkan disfungsi sawar otak serta degenerasi saraf kronis yang berkelanjutan.
Secara klinis, akan terjadi akumulasi progresif seperti masalah penglihatan, kelemahan pada otot, penurunan daya indra, depresi, kesulitan koordinasi dan berbicara, rasa sakit dan bahkan kelumpuhan. Secara paraklinis, ditemukan defisiensi kompleks I rantai pernafasen di dalam mitokondria, dan terjadi kerusakan akson dan lebam pada otak dan sumsum tulang belakang akibat peradangan fase akut dan gliosis yang terjadi berulangkali pada akson dan gliaRasio IL-12 dan IFN-gamma dalam darah juga mengalami peningkatan.

2. Asidosis Tubulus Renalis

Asidosis tubulus renalis (bahasa InggrisRenal tubular acidosis, RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
  • Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
  • Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
  • Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
  • Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
  • Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
  • Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.

3. Sindrom Morquio

Morquio sindromadalah penyimpanan penyakitmukopolisakarida. Morquio sindrom adalah penyakit genetik metabolisme di mana tubuh hilang atau tidak memiliki cukup dari zat yang dibutuhkan untuk memecah rantai panjang molekul gula yang disebut glikosaminoglikan. Lisosom berfungsi sebagai unit pencernaan utama dalam sel. Enzim dalam lisosom memecah atau mencerna nutrisi tertentu. Pada individu dengan gangguan MPS, kekurangan atau kerusakan enzim lisosomal yang spesifik mengarah ke akumulasi abnormal karbohidrat kompleks tertentu di arteri, kerangka, mata, sendi, telinga, kulit, dan / atau gigi.
Akumulasi ini juga dapat predikat dalam sistem pernapasan, hati, limpa, sistem saraf pusat, darah, dan tulangsumsum. Kompilasi ini akhirnya menyebabkan kerusakan progresif pada sel-sel, jaringan, dan berbagai sistem organ tubuh. Penyakit ini diakui dalam dua tahun pertama kehidupan dan biasanya progresif sampai pertumbuhan tulang berhenti pada akhir masa remaja. Tulang tulang belakang yang berbentuk baji dan diratakan, dan kembali deformitas adalah umum, kompresi tali tulang belakang dapat terjadi jika deformitas kembali parah. Para kepala thighbones kecil dan cacat.
Kadang-kadang mengakibatkan dislokasi pinggul; knock-lutut dan pengembangan teratur tulang dipasangkan juga umum. Gejala lain melibatkan kornea berkabut dan malformasi peredaran darah. Gejala biasanya mulai antara usia 1 dan 3. Ada dua bentuk sindrom Morquio: Tipe A dan Tipe B. Orang dengan tipe A tidak memiliki substansi (enzim) yang disebut galactosamine-6-sulfatase. Orang dengan Tipe B tidak menghasilkan cukup enzim yang disebut beta galaktosidase. Sindrom ini diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 200.000 kelahiran. Sebuah riwayat keluarga sindrom meningkatkan resiko seseorang untuk kondisi tersebut.



Read More......

Sehat Itu Penting!!!


Penyakit Lupus


Lupus adalah penyakit otoimun (kekebalan tubuh) yang mengakibatkan terjadinya inflamasi atau radang dalam sendi dan organ serta jaringan sambungan lainnya. Setiap manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menyerang benda asing, virus, bakteri, atau kuman yang menyebabkan penyakit. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh berfungsi mengendalikan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi. Tapi pada penderita Lupus, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh, dimana antibodi yang dihasilkan akan menyerang sel tubuhnya sendiri, seperti sel darah, organ dan jaringan tubuh, sehingga terjadi penyakit yang berjangka waktu menahun.

Ada tiga jenis penyakit Lupus, yaitu :
  • Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
  • Sangat berbahaya karena menyerang organ dalam tubuh yang vital
  • Dicoid Lupus
  • Menyerang kulit dan ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit
  • Drug Induced
  • Dipicu karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu dan bias diatasi dengan menghentikan konsumsi obat tersebut
Penyebab Penyakit Lupus
  • Faktor lingkungan
  • Selain infeksi dan stres, matahari juga berpengaruh besar sebagai pemicu. Sinar matahari yang memancarkan sinar ultraviolet dapat merangsang peningkatan hormone estrogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi otoimun. Teriknya sinar matahari merupakan salah satu factor kambuhnya rasa sakit pada pengidap Lupus.
  • Faktor genetik
  • Kemungkinan Lupus diturunkan sangatlah kecil. Hanya 10% dari penderita yang memiliki kerabat (orang tua maupun saudara kandung) yang telah maupun akan menderita Lupus. Statistik menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% anak dari penderita Lupus yang akan menderita penyakit ini.
  • Faktor hormon
  • Belum diketahui jenis hormon penyebabnya pada perempuan, tetapi risiko timbulnya Lupus pada perempuan bisa delapan kali lebih tinggi disbanding laki-laki.
Gejala Penyakit Lupus

Gejala dan beratnya penyakit bisa bervariasi pada setiap penderita, mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang berat. Gejala pada setiap penderita ditandai oleh dua masa, yaitu masa bebas gejala (remisi) dan masa kekambuhan (eksaserbasi). Pada awal penyakit, Lupus hanya menyerang satu organ, tetapi lama kelamaan akan menyerang organ tubuh lainnya.
  • Darah
  • Kelainan darah bisa ditemukan pada 85% penderita Lupus. Terjadi pembekuan darah di dalam vena maupun arteri, yang dapat menyebabkan stroke. Jumlah trombosit berkurang drastis dan penderita juga sering mengalami anemia.
  • Sistem syaraf
  • Kelainan syaraf ditemukan pada 25% penderita Lupus. Yang paling sering ditemukan adalah sakit kepala.
  • Kulit
  • 50% penderita akan mengalami semacam ruam kupu-kupu pada tulang pipi dan pangkal hidung. Ruam yang kemerahan ini biasanya akan semakin memburuk jika terkena sinar matahari.
  • Jantung
  • Pada penderita Lupus, peradangan berbagai bagian pada jantung sering terjadi. Peradangan ini  pada akhirnya dapat menyebabkan nyeri dada yang berlebihan.
  • Kerangka dan otot tubuh
  • Hampir semua penderita Lupus mengalami nyeri persendian yang paling sering terjadi pada jari tangan, lutut, dan pergelangan tangan.
  • Paru-paru
  • Pada Lupus bisa terjadi penimbunan cairan antara paru dan pembungkusnya yang mengakibatkan sering sesak nafas.

Read More......

Jumat, 05 April 2013

Lirik Lagu - Nikita

nIKITA - I CAN ONLY IMAGINE 


verse 1
I can only imagine, what it will be like
When I walk, by Your side
I can only imagine, what my eyes will see
When Your face, is before me
I can only imagine

chorus
Surrounded by Your glory
What will my heart feel
Will I dance for You Jesus
Or in honour of You be still

Will I stand in Your presence
Or to my knees will I fall
Will I sing hallelujah
Will I be able to speak at all
I can only imagine

I can only imagine

verse 2
I can only imagine, when that day comes
When I find myself, standing in the Son
I can only imagine, when all I will do
Is forever, forever worship You
I can only imagine

I can only imagine

bridge
I can only imagine
I can only imagine (repeat)

ending
I can only imagine, when all I will do
Is forever, forever worship You

Read More......

"Saved Alone. What Shall I Do...."

Horatio G. Spafford: The Story Behind The Hymne "It is Well With My Soul"

In the late 1860s life was good for Horatio G. Spafford and his wife Anna. They were living in a north side suburb of Chicago with their five children, Annie, Maggie, Bessie, Tanetta and Horatio, Jr. He had a successful law practice in Chicago. The doors of the Spaffords' home were always open as a place for activists to meet during the reform movements of the time. Horatio G. Spafford was quite active in the abolitionist movement. Frances E. Willard, president of the National Women's Christian Temperance Union as well as evangelical leaders like Dwight L. Moody were often guests in their home. Spafford was a Presbyterian church elder and a dedicated Christian.

Until now Horatio and Anna Spafford had led a charmed life. They had everything going their way. However, in 1870 their faith was tested by tragedy. Their four year old son, Horatio, Jr., died of scarlet fever. The Spaffords were devastated. In October of 1871 when the Great Chicago Fire broke out Horatio faced another test of his faith. A few months before the Great Chicago Fire, Spafford being a wealthy man, had invested much of his wealth in real estate by the shore of Lake Michigan. Not only did the Great Chicago Fire destroy most of Chicago but most of Spafford's holdings were destroyed. 250 people died in the Great Chicago Fire and 90,000 were left homeless.
The Spaffords did not despair. Their home had been spared and they had their family. God had been good. Even though their finances were mostly depleted, Anna and Horatio used what resources they had left to feed the hungry, help the homeless, care for the sick and injured and comfort their grief stricken neighbors. The Great Chicago Fire was a great American tragedy; the Spaffords used it to show the love of the Christ to those in need.
In 1873 Anna Spafford's health was failing and hoping to put behind the tragic loss of their son and the fire and to benefit Anna's health, the Spaffords planned a trip to Europe. They would sail on the French steamer Ville du Havre to Europe with their four daughters. Spafford not only wanted to visit Europe but he wanted to assist Evangelists Dwight L. Moody and Ira D. Sankey in a revival they were conducting in England.
Moody and Sankey had met at a convention of the Young Men's Christian Association in Indianapolis in 1870. After hearing Sankey sing, Moody at once invited him to come to Chicago and assist him in his evangelist work there. Ira D. Sankey considered Moody's invitation and after much thought and prayer, decided to accept. Six months later he joined Moody in Chicago.
Dwight L. Moody and Ira Sankey were in the middle of a revival meeting when the Great Chicago Fire broke out in 1871. Moody and Sankey barely escaped Chicago with their lives. It is said that Sankey was on a row boat a long distance out in Lake Michigan where he watched as Chicago burned. With most of Chicago having been destroyed, Moody and Sankey decided to accept an invitation to visit England. In 1873 Moody and Sankey started a work in England. Moody and Sankey made such a profound impression in England their names became household words all over Europe.
The Spaffords planed to leave in November on their voyage to Europe. As sometimes happens, God had other plans for Horatio G. Spafford. The day they were to sail for Europe Spafford had a business emergency and could not leave. Not wanting to disappoint his wife Anna and their daughters he sent them on ahead and planned to follow on another ship in a few days. Accompanying Anna Spafford were her French governess, Emma Lorriaux, several friends and several ministers.
On November 22, 1873 the steamer Ville du Havre was struck by a British iron sailing ship, the Lockhearn. The steamer Ville du Havre, with Anna Spafford and her daughters aboard, sank within twelve minutes in the middle of the Atlantic Ocean. Only 81 of the 307 passengers and crew members survived this tragic shipwreck.
Even though the Lockhearn was in danger of sinking the unconscious Anna Spafford was picked up from floating debris by the crew of the Lockhearn. An American cargo sailing vessel, the Trimountain, arrived in time to save the survivors of the Ville du Havre and the Lockhearn. Anna Spafford was taken to Cardiff, Wales where she telegraphed her husband Horatio. Anna's cable was brief and heartbreaking, "Saved alone. What shall I do..." Horatio and Anna's four daughters had drowned. As soon as he received Anna's telegram, Horatio left Chicago without delay to bring his wife home. Sailing across the Atlantic Ocean the captain of the ship called Horatio to the bridge. He informed Horatio that "A careful reckoning has been made and I believe we are now passing the place where the Ville du Havre was wrecked. The water is three miles deep." That night, alone in his cabin Horatio G. Spafford penned the words to his famous hymn, "It Is Well With My Soul." Horatio's faith in God never faltered. He later wrote Anna's half-sister, "On Thursday last we passed over the spot where she went down, in mid-ocean, the waters three miles deep. But I do not think of our dear ones there. They are safe, folded, the dear lambs."
The following account is taken from the Christian History Institute.
"Anna Spafford later spoke of being sucked violently downward. Baby Tanetta was torn from her arms by a collision with some heavy debris, with a blow so violent that Anna's arm was severely bruised. She flailed at the water trying to catch her baby. Anna caught Tanetta's gown for just a moment before another smashing blow tore the little girl out of her arms forever. Reaching out again, all she could find was a man's leg in corduroy trousers. Anna, barely conscious, was then swirled about in a whirlpool before surfacing near the Loch Earn. She instinctively clung on to a small plank and the next thing she recalled was the splash of an oar as she lay at the bottom of a small boat. Bruised and sick, her long hair was matted with salt and her dressing gown shredded. But the pain in her body was nothing compared to the pain in her heart as she realized that her four daughters had been lost in the disaster. A young male passenger, afloat on a piece of wood, came upon Maggie and Annie, the two oldest Spafford children. At his direction, each girl grasped one of his side pockets as he tried to find a board large enough to support all three of them. After about 30 or 40 minutes in the water, he found a piece of wreckage and struggled to help the two young girls climb atop the board. But as he watched, their weary arms weakened, and he saw their eyes close. Their lifeless forms floated away from his own fatigue-paralyzed arms. No clues ever surfaced about the fate of little Bessie."
After Anna was rescued, Pastor Nathaniel Weiss, one of the ministers traveling with Anna and Horatio's group remembered hearing Anna say, "God gave me four daughters. Now they have been taken from me. Someday I will understand why." Anna was utterly devastated. Many of the survivors watched Anna closely, fearing she may try to take her life. In her grief and despair, Anna heard a soft voice speaking to her, "You were saved for a purpose!" It was then Anna remembered something a friend had once said, "It's easy to be grateful and good when you have so much, but take care that you are not a fair-weather friend to God."
Following their reunion in Europe, Horatio and Anna returned to Chicago to begin their lives again. God blessed Anna and Horatio with three children. They had a son in 1876, again called "Horatio." Not so much for his father but for their lost son. In 1878 their daughter Bertha was born. Tragically, when little Horatio reached the age of 4 just as his brother before him, he died from scarlet fever. In 1880 Anna and Horatio had another daughter they called Grace. After the loss of little Horatio, the Spaffords decided to leave their home in America and settle in Jerusalem. In September of 1881 the Spaffords and a few of their friends left America for Israel.
The group settled in the old part of Jerusalem and started a work which later became known as the "American Colony." There they served the needy, helped the poor, cared for the sick and took in homeless children. Their only cause was to show those living about them the love of Jesus. Swedish novelist Selma Ottiliana Lovisa Lagerlõf wrote of this colony of Christians in her two volume Nobel Prize winning work "Jerusalem."
A Christian historian wrote of Anna and Horatio: "Moved by a series of profound tragic losses, Chicago natives Anna and Horatio Spafford led a small American contingent in 1881 to Jerusalem to form a Christian utopian society known as the 'American Colony.'"
Bertha Spafford Vester, wrote the following in her book "Our Jerusalem."
"In Chicago, Father searched his life for explanation. Until now, it had flowed gently as a river. Spiritual peace and worldly security had sustained his early years, his family life and his home....... All around him people were asking the unvoiced question; 'What guilt had brought this sweeping tragedy to Anna and Hoaratio Spafford?'.... Father became convinced that God was kind and that he would see his children again in heaven. This thought calmed his heart, but it was to bring Father into open conflict with what was then the Christian world.... To Father, this was a passing through the "valley of the shadow of death," but his faith came through triumphant and strong. On the high seas, near the place where his children perished, he wrote the hymn that was to give comfort to so many:"
It Is Well With My Soul
When peace, like a river, attendeth my way,
When sorrows like sea billows roll;
Whatever my lot, Thou has taught me to say,
It is well, it is well, with my soul.
It is well, with my soul,
It is well, with my soul,
It is well, it is well, with my soul.
Though Satan should buffet, though trials should come,
Let this blest assurance control,
That Christ has regarded my helpless estate,
And hath shed His own blood for my soul.
(refrain)
My sin, oh, the bliss of this glorious thought!
My sin, not in part but the whole,
Is nailed to the cross, and I bear it no more,
Praise the Lord, praise the Lord, O my soul!
(refrain)
And Lord, haste the day when my faith shall be sight,
The clouds be rolled back as a scroll;
The trump shall resound, and the Lord shall descend,
Even so, it is well with my soul.
It is well, with my soul,
It is well, with my soul,
It is well, it is well, with my soul.
In 1876 P.P. Bliss put Horatio Spafford's words to music. This hymn is still sung in Protestant churches today. "It Is Well With My Soul" was first sung in public by P.P. Bliss on November 24, 1876 before an assembly of ministers hosted by Dwight L. Moody in Chicago's Farewell Hall. Ironically, one month later, P.P. Bliss and his wife were killed in a horrific train wreck. It is believed that Horatio took the words "It is well" from the words of the Shunammite woman who lost her only son but was later raised from the dead by Elisha. (II Kings 4:26 )
Horatio G. Spafford was born on October 20, 1828 in Lansingburgh, New York and died of Malaria on October 16, 1888 in Jerusalem. Anna Spafford continued to work in the surrounding areas of Jerusalem until her death in 1923. The Spaffords were laid to eternal rest in Jerusalem. It can be said that "It Is Well With Their Souls."

Read More......

Total Faith


Pelajaran dari Yusuf
Menjadi orang Kristen sepenuh waktu juga berarti menjadi orang Kristen yang setia dalam segala perkara, bahkan dalam hal – hal yang kecil, remeh, dan sepele. Apa maksud dari setia dalam perkara kecil itu? Apakah itu sama dengan setia dalam artian umum ? Mari belajar dari Yusuf untuk kualitas ini.

1.    Setia Di Mana Saja
Kesetian dalam hal – hal kecil tidak mengenal tempat. Di mana pun kita ditempatkan atau berada (di kantor, di rumah, di lingkungan pergaulan, di sekolah, dsb.), kita setia melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita. Kehidupan Yusuf bisa menjadi contoh yang sangat  baik. Di mana pun ia berada, entah itu waktu di rumahnya sendiri, di rumah Potifar, atau di penjara, ia setia melakukan tugas dan tanggung jawabnya (Kej. 39).

2.    Tidak Mencari Pujian
Setia dalam perkara kecil berarti mengerjakan tanggung jawab kita meskipun tidak ada yang melihatnya. Bahkan, meski tidak mendapat pengakuan atau pujian, kita tetap melakukan tugas itu dengan setia. Ketika Yusuf di rumah Potifar dan diangkat menjadi kepala urusan rumah tangga di rumah itu, ia tidak lantas seenaknya sendiri. Bahkan saat atasannya (Potifar) tidak ada di rumah pun, ia tetap melakukan tugas dan tanggung jawabnya (Kej. 39 : 11).

3.    Orientasinya Bukan Upah
Yang disebut sebagai orang setia jelas bukanlah orang yang bekerja sekadar dengan orientasi pada bayaran atau upah yang ia terima. Tapi, orang setia adalah yang melakukan segala sesuatu karena ia sadar akan tanggung jawabnya. Ia bekerja karena punya dedikasi dan tanggung jawab kepada tuannya.

4.    Memberi yang Baik
Setiap dalam perkara kecil berarti mengerjakan segala sesuatu yang memang harus ia kerjakan dengan sungguh – sungguh dan tidak secara asal -  asalan (Pkh. 9 : 10). Apa yang ia kerjakan mungkin memang remeh dalam pandangan orang lain, tapi ia sadar bahwa yang ia kerjakan punya fungsi dan manfaat sendiri, yang kadang tidak disadari oleh orang lain.

5.    Siap untuk Perkara Besar
Orang yang setia dalam perkara kecil bukan berarti ia hanya bisa melakukan hal – hal kecil saja. Setia dalam perkara kecil juga harus diimbangi dengan semangat dan sikap yang “besar”. Antara lain : semangat suka belajar, bisa mamimpin, mau mendengarkan orang lain, bisa dipercaya, integritas, dll. Dengan demikian, ia juga akan siap jika nantinya ia menerima tanggung jawab dan perkara yang lebih besar.

Source: Handbook Spirit Juni 2012

Read More......

Rabu, 06 Maret 2013

Tentang Perpuluhan


PERSEPULUHAN UNTUK TUHAN

Apa itu persepuluhan?
Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Persepuluhan pada mulanya diajarkan kepada bangsa Israel, namun pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana sejarah persepuluhan dan perkembangannya. Namun kita dapat melihat JANJI Tuhan tentang persepuluhan ini. Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Saya tidak akan bilang apakah persepuluhan itu wajib atau harus, karena pasti akan ada yang menyangkal dengan berkata bahwa itu hanyalah hukum taurat dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Namun yang saya tekankan di sini adalah bahwa ada JANJI Tuhan dibalik persepuluhan ini. Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi JANJI Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan JANJI Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10 tadi, kita harus terlebih dahulu setia dalam persepuluhan. Benar sekali hukum taurat bisa berakhir dengan adanya penggenapan oleh Tuhan Yesus, tapi saya yakin JANJI Tuhan tidak akan pernah berakhir dan dibatalkan, sekali Tuhan berjanji, Tuhan pasti akan menepatinya. Ya, JANJI Tuhan di sini adalah berkat berkelimpahan dari Tuhan. Mau? Setialah dalam memberikan persepuluhan.

Di gereja saya tidak ada dan tidak diajarkan persepuluhan, bagaimana dong?
Sayang sekali dewasa ini banyak sekali gereja yang tidak mengajarkan persepuluhan kepada jemaatnya. Persepuluhan dianggap sebagai suatu beban yang berat untuk jemaat. Gereja takut disangka “mata duitan” jika menyampaikan kebenaran tentang janji Tuhan tentang persepuluhan ini. Yang lebih parah lagi, persepuluhan ini dianggap bukan sesuatu yang diajarkan oleh kekristenan karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Persepuluhan dianggap sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Namun sekarang kita yang membaca ini tahu, bahwa ada janji dibalik persepuluhan, jadi tidak perlu diajarkan gereja dahulu untuk memberikan persepuluhan. Mulailah memberikan persepuluhan.

Kenapa harus persepuluhan?
Kita harus persepuluhan untuk mengembalikan berkat yang ada pada kita kepada Tuhan. Ingat, mengembalikan tidak sama dengan memberikan, karena bukankah semua berkat yang kita dapatkan adalah milik Tuhan? Melalui persepuluhan kita, gereja Tuhan dapat dibangun. Sebenarnya Tuhan sendiri tidak terlalu membutuhkan uang kita, yang Tuhan mau adalah bagaimana kerelaan kita untuk mengembalikan berkat yang sudah Tuhan berikan untuk memperluas pekerjaan Tuhan. Jangan ada yang memegahkan diri karena memberikan banyak persepuluhan, karena Tuhan tidak akan pernah kekurangan, tanpa persepuluhan kita pun gereja Tuhan tidak akan mati, namun Tuhan mau memberkati kita melalui persepuluhan yang kita berikan.

Prinsip persepuluhan
Prinsip persepuluhan adalah kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan yang menjaga 90% yang kita punya. Jadi hanya dengan memberikan 10%, Tuhan dapat lebih memberkati kita lewat 90% yang kita terima. Tapi tetap jangan pernah hitung – hitungan dengan Tuhan, jangan karena kita sudah memberikan persepuluhan lalu kita menuntut untuk langsung diberkati.

Untuk siapa sih persepuluhan itu?
Untuk menjawab ini kita lihat dulu untuk siapa persembahan persepuluhan ini awalnya diperuntukan. Ulangan 26:12, Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, dalam masa sekarang ini adalah gereja. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja, biarlah gereja yang mengelola persembahan persepuluhan ini untuk segala keperluan pelayanan. Karena anak yatim dan janda juga sebenarnya berhak menerimanya, gereja seharusnya juga menyalurkan persepuluhan ini kepada mereka, orang yang membutuhkan. Tetapi agar kita tidak terlalu repot, memberikan kepada gereja adalah yang paling baik, biarlah gereja yang mengelolanya.

Gereja saya sepertinya sudah sangat megah, kalau saya kasih ke gereja sepertinya tidak terlalu berguna, boleh tidak saya berikan kepada orang yang membutuhkan?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, persepuluhan ini bukanlah hanya menjadi hak gereja, tetapi juga orang yang membutuhkan. Kita boleh saja menyalurkannya langsung kepada orang yang membutuhkan. Namun dalam hal ini kita harus meminta hikmat dari Tuhan terlebih dahulu, apakah orang yang akan kita bantu benar – benar membutuhkan atau tidak. Tetapi sekali lagi, agar tidak kerepotan sendiri, saya sarankan untuk memberikannya ke gereja saja, biarlah gereja yang mengelolanya.

Persepuluhan itu hitung – hitungannya bagaimana?
Dari namanya kita sudah tau kalau persepuluhan dihitung dari 10% berkat yang kita dapatkan. Apakah kita harus mengkhususkan persembahan persepuluhan ini atau persembahan ucapan syukur kita dapat dihitung sebagai persembahan persepuluhan? Sebaiknya memang kita mengkhususkan persembahan persepuluhan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa persembahan ucapan syukur kita dihitung sebagai persembahan persepuluhan. Jadi pada akhirnya, minimal kita mengembalikan 10% kepada Tuhan dan bisa saja lebih jika kita memberikan persembahan ucapan syukur secara terpisah.

Saya sepertinya kurang mampu dan tidak bisa memberi persepuluhan, bagaimana?
Kita tidak mungkin tidak mampu dalam memberikan persembahan persepuluhan karena yang harus dikembalikan jumlahnya 10%, tidak semuanya. Saat Tuhan menentukn 10%, saya yakin  Tuhan tahu kalau kita semua mampu memberikannya, yang jadi masalah adalah mau atau tidaknya. Bahkan ada banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa saat memberikan persepuluhan, dirinya selalu merasa cukup, namun pada saat tidak memberi persepuluhan, entah kenapa bisa kekurangan.

Gaji saya kecil, harus kasih persepuluhan juga?
Banyak orang yang merasa sulit untuk memberikan persepuluhan karena gajinya kecil, tetapi percayalah dengan gaji besar belum tentu seseorang akan lebih mudah memberikan persepuluhan, karena dengan gaji yang lebih besar tentu jumlah yang harus dikembalikan kepada Tuhan juga lebih besar. Sebagai contoh jika seseorang mempunyai pendapatan sebesar 10 juta, berarti yang harus dikembalikan kepada Tuhan adalah 1 juta, apakah akan mudah untuk memberikan uang 1 juta ini? Itu baru jika pendapatannya 10 juta, bagaimana jika pendapatannya 100 juta? Apakah akan mudah memberikan persepuluhan? Seberapapun besar berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, tetaplah setia dalam persepuluhan dan buktikan sendiri bagaimana Tuhan mencurahkan berkat yang berkelimpahan. Setia dalam persepuluhan, sekecil apapun tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah hati yang mau memberi.

Kalau tidak persepuluhan bagaimana? Dosa atau ga?
Pernahkah Anda merasa sering mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu Anda keluarkan? Misalnya adalah mengeluarkan uang untuk kendaraan yang sering sekali mogok, untuk ban yang sering bocor, untuk atap rumah yang bocor, untuk barang yang rusak dan harus diganti, dan lainnya. Seperti dikatakan di awal, dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita punya agar kita dapat gunakan semaksimal mungkin. Tuhan yang akan menjaga agar kita tidak mengeluarkan uang untuk hal – hal yang seharusnya tidak tidak perlu keluarkan jika Tuhan menjaga. Tuhan yang akan menjaga kesehatan kita sehingga kita tidak perlu membayar rumah sakit adalah salah satu contoh lain. Tetapi saya tidak bilang kalau kita setia dalam memberikan persepuluhan kita tidak akan mengalami hal sial sama sekali, namun percayalah dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita miliki itu dan menjadikannya berkat untuk kita.

Saya masih sekolah dan diberikan uang jajan oleh orang tua saya, haruskah persepuluhan?
Setiap uang jajan yang kita punya dapat saja kita anggap sebagai berkat yang Tuhan berikan, sehingga kita juga dapat memberikan persepuluhan sejak dini. Dengan memberikan persepuluhan sejak dini, kita dapat mulai belajar agar di masa mendatang kita dapat dengan mudah untuk memberikan persepuluhan.

Kalau saya ga rela persepuluhan bagaimana?
Jika orang sudah tahu semua hal yang saya tuliskan di atas, termasuk janji yang sudah Tuhan berikan dan masih tidak rela untuk memberikan persepuluhan, maka saya sarankan tidak usah memberikan persepuluhan. Persepuluhan yang diberikan secara terpaksa hampir sama dengan tidak memberikan persepuluhan. Seperti yang saya tekankan di awal, Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kita dalam mengembalikan berkat yang Tuhan berikan. Oleh karena itu jika kita memberikan persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.

Selamat memberikan persepuluhan dan mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Jesus Bless Us.


cr: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/persepuluhan-untuk-tuhan.html

Read More......

PENTING!!! (3)

PACARAN SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN


Tujuan pacaran
Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi, melalui penjelasan tersebut dapat disimpulkan  bahwa tujuan utama dari berpacaran adalah “pernikahan”. Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Sejak awal Allah menciptakan wanita untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh sebab itu baik pria maupun wanita harus mencari pasangan yang sepadan yang mampu membangun hubungan yang baik baik dengan Allah maupun satu sama lain.

Jangan sampai terjebak pada motivasi yang salah
Sebelum menjalin sebuah hubungan ada baiknya kita melihat kembali tujuan awal ketika kita akan memulai suatu hubungan berpacaran itu apa? Karena keinginan mata saja ataukah karena kita ingin membangun suatu hubungan serius dengan komitmen ke arah pernikahan? Jaman sekarang seringkali manusia mencobai dirinya sendiri dengan asal saja menjalin hubungan pacaran. Ada yang beranggapan “Daripada jomblo, mending pacaran saja meskipun tidak serius”ada juga yang beranggapan pacaran adalah sebuah lifestyle yang wajar dilakukan meskipun tanpa komitmen yang jelas. Sebagian wanita cenderung melihat sosok pasangan  ideal berdasarkan materi atau jabatan yang dimiliki sedangkan pria seringkali tertarik kepada wanita karena penampilan fisiknya, apakah dia seksi dan good looking atau tidak. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang justru menjebak anak-anak Tuhan sehingga mereka memberikan dirinya untuk dikuasai dosa. Yakobus 1:4, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena dia diseret dan dipikat lehnya. Mereka beranggapan dosa seperti itu adalah hal wajar dan lumrah yang dilakukan oleh manusia jaman sekarang. Oleh sebab itu anak-anak Tuhan jaman sekarang mudah sekali terjebak oleh hal-hal yang seperti di atas.

Apa yang terjadi jika hubungan tidak disertai dengan komitmen yang benar?
Hubungan tanpa komitmen yang jelas menghasilkan pacaran yang tidak sehat, karena mereka tidak tahu kemana arah dari hubungan kasih yang mereka jalin. Sejak awal menjalin hubungan sudah dikuasai dosa, oleh sebab itu ketika hubungan itu berjalan bukan Tuhan yang berkuasa tapi keinginan daging mereka masing-masing. Anak-anak Tuhan mengerti betul kalau berciuman di bibir, leher dan sebagainya dapat menimbulkan hawa nafsu yang justru akan menjebak mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak Tuhan bisa jatuh dalam dosa seks sebelum pernikahan. Dan tidak jarang mereka menjadikan seks sebagai suatu tindakan wajar yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Ketika dosa itu sudah tumbuh dan berkembang dalam suatu hubungan, maka kita akan merasa jauh dari Allah. Hal ini dikarenakan terdapat dosa yang belum kita bereskan dan dosa tersebut akan terus mengintimidasi sehingga membuat kita makin merasa bersalah dan merasa tidak layak menyembah Tuhan. Untuk menghindari semua ini, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan jangan pernah sekali-kali bertoleransi terhadap dosa. Efesus 5:17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Sikap apa yang dibutuhkkan dalam pacaran?

Jadi, pacaran yang sehat sesuai Firman Tuhan itu seperti apa? Kalau kita mengerti bahwa kita adalah manusia yang berdosa sehinga mudah dikuasai oleh hawa nafsu, maka usahakan jangan berduaan di tempat sepi atau bahkan liburan berdua. Menghargai seks sebagai suatu anugerah yang harusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Menjadikan pasangan sebagai sahabat baik yang saling mendukung satu sama lain. Mencintai kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimiliki. Beberapa syarat yang harus dimiliki baik pria ataupun wanita seperti Adam dan Hawa (Kejadian 2:23-25). Pria: memiliki visi, mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik, dan bertanggung jawab. Wanita: memiliki kecantikan batin, pendukung, lemah lembut, tenang dan tidak mudah khawatir. Secara keseluruhan, pasangan yang baik adalah pasangan yang memiliki kasih sejati di dalam hidupnya (1 Korintus 13). Pada ayat 4 dan 5 dijelaskan: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Masing-masing dari kita harus mengaplikasikan sifat-sifat tersebut, sehingga kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik di mata Tuhan.

Pasangan yang seperti apa yang dikehendaki Tuhan?
Selain itu yang terpenting pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah sesuai dengan 2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap? Namun kebanyakan anak-anak Tuhan melanggar perintah ini, mereka beranggapan bahwa ketika mereka berpacaran dengan pasangan yang memiliki iman yang berbeda, mereka dapat membawa pasangan tersebut percaya kepada Yesus Kristus. Apakah semudah itu membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus? Kita harus mengerti apa motivasi ketika dia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya apakah dengan pengenalan yang benar atau hanya karena terpaksa? Sesungguhnya yang seperti ini mampu bertahan berapa lama? Pikirkan masa depan, tidak mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang tidak berkenan dihadapanNya,. Jangan merencanakan hal-hal yang bodoh di hadapan Tuhan, tetapi turutilah kehendak Tuhan Yesus sesuai dengan apa yang difirmankanNya. Percaya saja, Dia lebih mengerti apa yang terbaik buat kita. Ketika sudah saatnya nanti, kita akan berterimakasih kepada Tuhan, karena Dia tidak akan pernah salah memasangkan Pengkhotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Read More......

PeNTiNG!!! (2)

MENGAPA HARUS PACARAN YANG KUDUS???

Pacaran yang kudus itu pacaran yang seperti apa?
Kita harus terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan "Pacaran yang Kudus". Pacaran yang kudus adalah pacaran dengan menjaga kekudusan diri kita dengan tidak menodainya dengan melalukan hubungan intim. Hubungan intim yang saya maksud adalah hubungan yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah resmi menikah. Hubungan intim yang dimaksud bukan hanya hubungan seks, tetapi juga termasuk berciuman dan semacamnya. Mungkin sebelum melanjutkan membaca bisa coba melihat kisah nyata tentang hubungan yang kudus yang memang benar - benar bisa dilakukan di First Kiss.

Alasan mengapa menjalin pacaran yang kudus
1 Petrus 1:16, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1 Korintus 6:19,Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Kedua ayat tersebut merupakan alasan utama mengapa kita harus hidup kudus, terutama dalam hubungan pacaran yang sedang kita bahas. Kira harus kudus karena Allah adalah kudus dan kita merupakan bait Roh Kudus Allah, jadi jangan sampai Roh Kudus yang ada di dalam kita didukakan.
Alasan lain yang juga penting adalah agar tidak terjadi pertengkaran atau permasalahan di kemudian hari, terutama pada saat hubungan pernikahan. Banyak hubungan pernikahan yang hancur sebenarnya karena hubungan pranikah yang tidak kudus. Mungkin banyak yang bingung, apa hubungannya pacaran yang tidak kudus dengan permasalahan dalam hubungan pernikahan nantinya? Pada saat seseorang menjalani hubungan pacaran yang tidak kudus, yang laki-laki akan berkata jauh di dalam lubuk hatinya "Jika dia dengan laki-laki lain, pasti dia juga mau melakukan ini dengan laki-laki lain tersebut", begitu juga sebaliknya dengan perempuan. Prasangka ini tidak akan muncul atau mungkin terpikirkan pada saat melakukan hubungan tersebut, namun akan tersimpan jauh di dalam lubuk hati dan menjadi "luka kecil" yang nantinya bisa saja membesar pada saat hubungan pernikahan dijalani. "Luka kecil" ini adalah luka ketidakpercayaan terhadap pasangan dan sangat berbahaya dalam hubungan pernikahan nantinya.

Bagaimana jika sudah terlanjur melakukan hubungan pacaran yang tidak kudus?
Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana jika sudah  terlanjur menjalaninya? Yang pertama kali harus dilakukan adalah minta ampun kepada Tuhan atas semua yang sudah dilakukan dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi untuk yang masih dalam tahap pacaran. Selanjutnya adalah mengampuni pasangan agar "luka kecil" yang sebelumnya telah saya sebutkan tadi dapat terselesaikan dan tidak menjadi sarana untuk iblis bekerja. Dengan mengampuni dan membersihkan "luka kecil" yang sudah ada berarti membentengi diri kita sendiri sehingga iblis tidak dapat bekerja karena iblis tidak dapat bekerja jika tidak ada luka di hati kita.

Bagaimana jika terasa sangat sulit untuk bisa lepas, adakah solusinya?
Ada banyak yang sebenarnya tahu kalau pada hubungan pacaran tidak boleh ada hubungan yang tidak kudus, bahkan mereka tahu kalau ciuman saja tidak boleh, namun sayangnya walaupun tahu namun mereka sulit untuk dapat lepas. Apakah ada solusinya untuk dapat lepas? Solusinya biasanya sangat sederhana, tergantung apakah orang tersebut mau datang pada solusi tersebut, solusinya adalah "pintu keluar". Pintu keluar yang dimaksud benar - benar pintu keluar dalam artian yang sebenarnya. Pada saat berdua di kamar, di rumah, di mobil, di manapun itu yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa perzinahan, selalu ada pintu keluar yang tersedia, kita hanya perlu melangkah dari pintu keluar tersebut. Intinya adalah jangan pernah kita menempatkan diri pada situasi yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa tersebut 

Selamat menjalani hubungan pacaran yang kudus di mata Tuhan. Jesus Bless Us.

CR: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/mengapa-harus-pacaran-yang-kudus.html

Read More......

Fasting in Christianity

PUASA DALAM KRISTEN


Apakah tujuannya kita berpuasa?
1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.

Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.

Bagaimana cara kita berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.

Apakah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berpuasa?
Ya, Yesus mengajarkan agar murid-muridNya untuk berpuasa. Tuhan Yesus berkata: “Dan apabila kamu berpuasa,…” (Mat 6:16). Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi.

Apa yang Yesus ajarkan ketika kita berpuasa?
Sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang tahu jika kita berpuasa. Biar hanya Tuhan yang tahu dan memberi upah kepada kita. Oleh karena itu agama Kristen tidak mewajibkan waktu puasa.



Mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa ketika Ia bersama mereka?
Karena puasa adalah untuk menunjukkan kepada Allah, sedangkan Yesus adalah Imanuel (=Allah beserta kita).

Untuk apa berpuasa jika Allah sudah ada di tengah-tengah mereka?
Yesus telah menjelaskan dalam Mat 9:15. Yesus juga menerangkan lewat perumpamaan bahwa puasa dalam Perjanjian Lama berbeda dengan puasa dalam Perjanjian Baru. (Mat 9:16-17).

Apakah bedanya puasa dalam PL dan PB?
Puasa dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya. Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah kita miliki.

Apakah ada niat puasa selain jawaban diatas?
Ya, seperti Musa dan Elia, mereka berpuasa karena memang Tuhan memberikan kekuatan untuk bersekutu secara intim dengan Tuhan, sehingga mereka tidak merasa lapar dan haus, seperti keadaan di sorga. Lainnya untuk situasi yang mendesak, untuk meminta belas kasihan dati Tuhan, untuk meminta agar Tuhan bertindak dalam masalah kehidupan kita, untuk meminta kekuatan Allah dalam pelayanan.

Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)



Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)

Selamat berpuasa! Tuhan Yesus memberkati.

CR: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/puasa-dalam-agama-kristen.html

Read More......