Pages

Rabu, 06 Maret 2013

Tentang Perpuluhan


PERSEPULUHAN UNTUK TUHAN

Apa itu persepuluhan?
Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Persepuluhan pada mulanya diajarkan kepada bangsa Israel, namun pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana sejarah persepuluhan dan perkembangannya. Namun kita dapat melihat JANJI Tuhan tentang persepuluhan ini. Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Saya tidak akan bilang apakah persepuluhan itu wajib atau harus, karena pasti akan ada yang menyangkal dengan berkata bahwa itu hanyalah hukum taurat dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Namun yang saya tekankan di sini adalah bahwa ada JANJI Tuhan dibalik persepuluhan ini. Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi JANJI Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan JANJI Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10 tadi, kita harus terlebih dahulu setia dalam persepuluhan. Benar sekali hukum taurat bisa berakhir dengan adanya penggenapan oleh Tuhan Yesus, tapi saya yakin JANJI Tuhan tidak akan pernah berakhir dan dibatalkan, sekali Tuhan berjanji, Tuhan pasti akan menepatinya. Ya, JANJI Tuhan di sini adalah berkat berkelimpahan dari Tuhan. Mau? Setialah dalam memberikan persepuluhan.

Di gereja saya tidak ada dan tidak diajarkan persepuluhan, bagaimana dong?
Sayang sekali dewasa ini banyak sekali gereja yang tidak mengajarkan persepuluhan kepada jemaatnya. Persepuluhan dianggap sebagai suatu beban yang berat untuk jemaat. Gereja takut disangka “mata duitan” jika menyampaikan kebenaran tentang janji Tuhan tentang persepuluhan ini. Yang lebih parah lagi, persepuluhan ini dianggap bukan sesuatu yang diajarkan oleh kekristenan karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Persepuluhan dianggap sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Namun sekarang kita yang membaca ini tahu, bahwa ada janji dibalik persepuluhan, jadi tidak perlu diajarkan gereja dahulu untuk memberikan persepuluhan. Mulailah memberikan persepuluhan.

Kenapa harus persepuluhan?
Kita harus persepuluhan untuk mengembalikan berkat yang ada pada kita kepada Tuhan. Ingat, mengembalikan tidak sama dengan memberikan, karena bukankah semua berkat yang kita dapatkan adalah milik Tuhan? Melalui persepuluhan kita, gereja Tuhan dapat dibangun. Sebenarnya Tuhan sendiri tidak terlalu membutuhkan uang kita, yang Tuhan mau adalah bagaimana kerelaan kita untuk mengembalikan berkat yang sudah Tuhan berikan untuk memperluas pekerjaan Tuhan. Jangan ada yang memegahkan diri karena memberikan banyak persepuluhan, karena Tuhan tidak akan pernah kekurangan, tanpa persepuluhan kita pun gereja Tuhan tidak akan mati, namun Tuhan mau memberkati kita melalui persepuluhan yang kita berikan.

Prinsip persepuluhan
Prinsip persepuluhan adalah kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan yang menjaga 90% yang kita punya. Jadi hanya dengan memberikan 10%, Tuhan dapat lebih memberkati kita lewat 90% yang kita terima. Tapi tetap jangan pernah hitung – hitungan dengan Tuhan, jangan karena kita sudah memberikan persepuluhan lalu kita menuntut untuk langsung diberkati.

Untuk siapa sih persepuluhan itu?
Untuk menjawab ini kita lihat dulu untuk siapa persembahan persepuluhan ini awalnya diperuntukan. Ulangan 26:12, Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, dalam masa sekarang ini adalah gereja. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja, biarlah gereja yang mengelola persembahan persepuluhan ini untuk segala keperluan pelayanan. Karena anak yatim dan janda juga sebenarnya berhak menerimanya, gereja seharusnya juga menyalurkan persepuluhan ini kepada mereka, orang yang membutuhkan. Tetapi agar kita tidak terlalu repot, memberikan kepada gereja adalah yang paling baik, biarlah gereja yang mengelolanya.

Gereja saya sepertinya sudah sangat megah, kalau saya kasih ke gereja sepertinya tidak terlalu berguna, boleh tidak saya berikan kepada orang yang membutuhkan?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, persepuluhan ini bukanlah hanya menjadi hak gereja, tetapi juga orang yang membutuhkan. Kita boleh saja menyalurkannya langsung kepada orang yang membutuhkan. Namun dalam hal ini kita harus meminta hikmat dari Tuhan terlebih dahulu, apakah orang yang akan kita bantu benar – benar membutuhkan atau tidak. Tetapi sekali lagi, agar tidak kerepotan sendiri, saya sarankan untuk memberikannya ke gereja saja, biarlah gereja yang mengelolanya.

Persepuluhan itu hitung – hitungannya bagaimana?
Dari namanya kita sudah tau kalau persepuluhan dihitung dari 10% berkat yang kita dapatkan. Apakah kita harus mengkhususkan persembahan persepuluhan ini atau persembahan ucapan syukur kita dapat dihitung sebagai persembahan persepuluhan? Sebaiknya memang kita mengkhususkan persembahan persepuluhan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa persembahan ucapan syukur kita dihitung sebagai persembahan persepuluhan. Jadi pada akhirnya, minimal kita mengembalikan 10% kepada Tuhan dan bisa saja lebih jika kita memberikan persembahan ucapan syukur secara terpisah.

Saya sepertinya kurang mampu dan tidak bisa memberi persepuluhan, bagaimana?
Kita tidak mungkin tidak mampu dalam memberikan persembahan persepuluhan karena yang harus dikembalikan jumlahnya 10%, tidak semuanya. Saat Tuhan menentukn 10%, saya yakin  Tuhan tahu kalau kita semua mampu memberikannya, yang jadi masalah adalah mau atau tidaknya. Bahkan ada banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa saat memberikan persepuluhan, dirinya selalu merasa cukup, namun pada saat tidak memberi persepuluhan, entah kenapa bisa kekurangan.

Gaji saya kecil, harus kasih persepuluhan juga?
Banyak orang yang merasa sulit untuk memberikan persepuluhan karena gajinya kecil, tetapi percayalah dengan gaji besar belum tentu seseorang akan lebih mudah memberikan persepuluhan, karena dengan gaji yang lebih besar tentu jumlah yang harus dikembalikan kepada Tuhan juga lebih besar. Sebagai contoh jika seseorang mempunyai pendapatan sebesar 10 juta, berarti yang harus dikembalikan kepada Tuhan adalah 1 juta, apakah akan mudah untuk memberikan uang 1 juta ini? Itu baru jika pendapatannya 10 juta, bagaimana jika pendapatannya 100 juta? Apakah akan mudah memberikan persepuluhan? Seberapapun besar berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, tetaplah setia dalam persepuluhan dan buktikan sendiri bagaimana Tuhan mencurahkan berkat yang berkelimpahan. Setia dalam persepuluhan, sekecil apapun tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah hati yang mau memberi.

Kalau tidak persepuluhan bagaimana? Dosa atau ga?
Pernahkah Anda merasa sering mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu Anda keluarkan? Misalnya adalah mengeluarkan uang untuk kendaraan yang sering sekali mogok, untuk ban yang sering bocor, untuk atap rumah yang bocor, untuk barang yang rusak dan harus diganti, dan lainnya. Seperti dikatakan di awal, dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita punya agar kita dapat gunakan semaksimal mungkin. Tuhan yang akan menjaga agar kita tidak mengeluarkan uang untuk hal – hal yang seharusnya tidak tidak perlu keluarkan jika Tuhan menjaga. Tuhan yang akan menjaga kesehatan kita sehingga kita tidak perlu membayar rumah sakit adalah salah satu contoh lain. Tetapi saya tidak bilang kalau kita setia dalam memberikan persepuluhan kita tidak akan mengalami hal sial sama sekali, namun percayalah dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita miliki itu dan menjadikannya berkat untuk kita.

Saya masih sekolah dan diberikan uang jajan oleh orang tua saya, haruskah persepuluhan?
Setiap uang jajan yang kita punya dapat saja kita anggap sebagai berkat yang Tuhan berikan, sehingga kita juga dapat memberikan persepuluhan sejak dini. Dengan memberikan persepuluhan sejak dini, kita dapat mulai belajar agar di masa mendatang kita dapat dengan mudah untuk memberikan persepuluhan.

Kalau saya ga rela persepuluhan bagaimana?
Jika orang sudah tahu semua hal yang saya tuliskan di atas, termasuk janji yang sudah Tuhan berikan dan masih tidak rela untuk memberikan persepuluhan, maka saya sarankan tidak usah memberikan persepuluhan. Persepuluhan yang diberikan secara terpaksa hampir sama dengan tidak memberikan persepuluhan. Seperti yang saya tekankan di awal, Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kita dalam mengembalikan berkat yang Tuhan berikan. Oleh karena itu jika kita memberikan persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.

Selamat memberikan persepuluhan dan mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Jesus Bless Us.


cr: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/persepuluhan-untuk-tuhan.html

Read More......

PENTING!!! (3)

PACARAN SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN


Tujuan pacaran
Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi, melalui penjelasan tersebut dapat disimpulkan  bahwa tujuan utama dari berpacaran adalah “pernikahan”. Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Sejak awal Allah menciptakan wanita untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh sebab itu baik pria maupun wanita harus mencari pasangan yang sepadan yang mampu membangun hubungan yang baik baik dengan Allah maupun satu sama lain.

Jangan sampai terjebak pada motivasi yang salah
Sebelum menjalin sebuah hubungan ada baiknya kita melihat kembali tujuan awal ketika kita akan memulai suatu hubungan berpacaran itu apa? Karena keinginan mata saja ataukah karena kita ingin membangun suatu hubungan serius dengan komitmen ke arah pernikahan? Jaman sekarang seringkali manusia mencobai dirinya sendiri dengan asal saja menjalin hubungan pacaran. Ada yang beranggapan “Daripada jomblo, mending pacaran saja meskipun tidak serius”ada juga yang beranggapan pacaran adalah sebuah lifestyle yang wajar dilakukan meskipun tanpa komitmen yang jelas. Sebagian wanita cenderung melihat sosok pasangan  ideal berdasarkan materi atau jabatan yang dimiliki sedangkan pria seringkali tertarik kepada wanita karena penampilan fisiknya, apakah dia seksi dan good looking atau tidak. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang justru menjebak anak-anak Tuhan sehingga mereka memberikan dirinya untuk dikuasai dosa. Yakobus 1:4, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena dia diseret dan dipikat lehnya. Mereka beranggapan dosa seperti itu adalah hal wajar dan lumrah yang dilakukan oleh manusia jaman sekarang. Oleh sebab itu anak-anak Tuhan jaman sekarang mudah sekali terjebak oleh hal-hal yang seperti di atas.

Apa yang terjadi jika hubungan tidak disertai dengan komitmen yang benar?
Hubungan tanpa komitmen yang jelas menghasilkan pacaran yang tidak sehat, karena mereka tidak tahu kemana arah dari hubungan kasih yang mereka jalin. Sejak awal menjalin hubungan sudah dikuasai dosa, oleh sebab itu ketika hubungan itu berjalan bukan Tuhan yang berkuasa tapi keinginan daging mereka masing-masing. Anak-anak Tuhan mengerti betul kalau berciuman di bibir, leher dan sebagainya dapat menimbulkan hawa nafsu yang justru akan menjebak mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak Tuhan bisa jatuh dalam dosa seks sebelum pernikahan. Dan tidak jarang mereka menjadikan seks sebagai suatu tindakan wajar yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Ketika dosa itu sudah tumbuh dan berkembang dalam suatu hubungan, maka kita akan merasa jauh dari Allah. Hal ini dikarenakan terdapat dosa yang belum kita bereskan dan dosa tersebut akan terus mengintimidasi sehingga membuat kita makin merasa bersalah dan merasa tidak layak menyembah Tuhan. Untuk menghindari semua ini, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan jangan pernah sekali-kali bertoleransi terhadap dosa. Efesus 5:17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Sikap apa yang dibutuhkkan dalam pacaran?

Jadi, pacaran yang sehat sesuai Firman Tuhan itu seperti apa? Kalau kita mengerti bahwa kita adalah manusia yang berdosa sehinga mudah dikuasai oleh hawa nafsu, maka usahakan jangan berduaan di tempat sepi atau bahkan liburan berdua. Menghargai seks sebagai suatu anugerah yang harusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Menjadikan pasangan sebagai sahabat baik yang saling mendukung satu sama lain. Mencintai kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimiliki. Beberapa syarat yang harus dimiliki baik pria ataupun wanita seperti Adam dan Hawa (Kejadian 2:23-25). Pria: memiliki visi, mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik, dan bertanggung jawab. Wanita: memiliki kecantikan batin, pendukung, lemah lembut, tenang dan tidak mudah khawatir. Secara keseluruhan, pasangan yang baik adalah pasangan yang memiliki kasih sejati di dalam hidupnya (1 Korintus 13). Pada ayat 4 dan 5 dijelaskan: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Masing-masing dari kita harus mengaplikasikan sifat-sifat tersebut, sehingga kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik di mata Tuhan.

Pasangan yang seperti apa yang dikehendaki Tuhan?
Selain itu yang terpenting pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah sesuai dengan 2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap? Namun kebanyakan anak-anak Tuhan melanggar perintah ini, mereka beranggapan bahwa ketika mereka berpacaran dengan pasangan yang memiliki iman yang berbeda, mereka dapat membawa pasangan tersebut percaya kepada Yesus Kristus. Apakah semudah itu membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus? Kita harus mengerti apa motivasi ketika dia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya apakah dengan pengenalan yang benar atau hanya karena terpaksa? Sesungguhnya yang seperti ini mampu bertahan berapa lama? Pikirkan masa depan, tidak mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang tidak berkenan dihadapanNya,. Jangan merencanakan hal-hal yang bodoh di hadapan Tuhan, tetapi turutilah kehendak Tuhan Yesus sesuai dengan apa yang difirmankanNya. Percaya saja, Dia lebih mengerti apa yang terbaik buat kita. Ketika sudah saatnya nanti, kita akan berterimakasih kepada Tuhan, karena Dia tidak akan pernah salah memasangkan Pengkhotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Read More......

PeNTiNG!!! (2)

MENGAPA HARUS PACARAN YANG KUDUS???

Pacaran yang kudus itu pacaran yang seperti apa?
Kita harus terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan "Pacaran yang Kudus". Pacaran yang kudus adalah pacaran dengan menjaga kekudusan diri kita dengan tidak menodainya dengan melalukan hubungan intim. Hubungan intim yang saya maksud adalah hubungan yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah resmi menikah. Hubungan intim yang dimaksud bukan hanya hubungan seks, tetapi juga termasuk berciuman dan semacamnya. Mungkin sebelum melanjutkan membaca bisa coba melihat kisah nyata tentang hubungan yang kudus yang memang benar - benar bisa dilakukan di First Kiss.

Alasan mengapa menjalin pacaran yang kudus
1 Petrus 1:16, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1 Korintus 6:19,Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Kedua ayat tersebut merupakan alasan utama mengapa kita harus hidup kudus, terutama dalam hubungan pacaran yang sedang kita bahas. Kira harus kudus karena Allah adalah kudus dan kita merupakan bait Roh Kudus Allah, jadi jangan sampai Roh Kudus yang ada di dalam kita didukakan.
Alasan lain yang juga penting adalah agar tidak terjadi pertengkaran atau permasalahan di kemudian hari, terutama pada saat hubungan pernikahan. Banyak hubungan pernikahan yang hancur sebenarnya karena hubungan pranikah yang tidak kudus. Mungkin banyak yang bingung, apa hubungannya pacaran yang tidak kudus dengan permasalahan dalam hubungan pernikahan nantinya? Pada saat seseorang menjalani hubungan pacaran yang tidak kudus, yang laki-laki akan berkata jauh di dalam lubuk hatinya "Jika dia dengan laki-laki lain, pasti dia juga mau melakukan ini dengan laki-laki lain tersebut", begitu juga sebaliknya dengan perempuan. Prasangka ini tidak akan muncul atau mungkin terpikirkan pada saat melakukan hubungan tersebut, namun akan tersimpan jauh di dalam lubuk hati dan menjadi "luka kecil" yang nantinya bisa saja membesar pada saat hubungan pernikahan dijalani. "Luka kecil" ini adalah luka ketidakpercayaan terhadap pasangan dan sangat berbahaya dalam hubungan pernikahan nantinya.

Bagaimana jika sudah terlanjur melakukan hubungan pacaran yang tidak kudus?
Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana jika sudah  terlanjur menjalaninya? Yang pertama kali harus dilakukan adalah minta ampun kepada Tuhan atas semua yang sudah dilakukan dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi untuk yang masih dalam tahap pacaran. Selanjutnya adalah mengampuni pasangan agar "luka kecil" yang sebelumnya telah saya sebutkan tadi dapat terselesaikan dan tidak menjadi sarana untuk iblis bekerja. Dengan mengampuni dan membersihkan "luka kecil" yang sudah ada berarti membentengi diri kita sendiri sehingga iblis tidak dapat bekerja karena iblis tidak dapat bekerja jika tidak ada luka di hati kita.

Bagaimana jika terasa sangat sulit untuk bisa lepas, adakah solusinya?
Ada banyak yang sebenarnya tahu kalau pada hubungan pacaran tidak boleh ada hubungan yang tidak kudus, bahkan mereka tahu kalau ciuman saja tidak boleh, namun sayangnya walaupun tahu namun mereka sulit untuk dapat lepas. Apakah ada solusinya untuk dapat lepas? Solusinya biasanya sangat sederhana, tergantung apakah orang tersebut mau datang pada solusi tersebut, solusinya adalah "pintu keluar". Pintu keluar yang dimaksud benar - benar pintu keluar dalam artian yang sebenarnya. Pada saat berdua di kamar, di rumah, di mobil, di manapun itu yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa perzinahan, selalu ada pintu keluar yang tersedia, kita hanya perlu melangkah dari pintu keluar tersebut. Intinya adalah jangan pernah kita menempatkan diri pada situasi yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa tersebut 

Selamat menjalani hubungan pacaran yang kudus di mata Tuhan. Jesus Bless Us.

CR: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/mengapa-harus-pacaran-yang-kudus.html

Read More......

Fasting in Christianity

PUASA DALAM KRISTEN


Apakah tujuannya kita berpuasa?
1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.

Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.

Bagaimana cara kita berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.

Apakah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berpuasa?
Ya, Yesus mengajarkan agar murid-muridNya untuk berpuasa. Tuhan Yesus berkata: “Dan apabila kamu berpuasa,…” (Mat 6:16). Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi.

Apa yang Yesus ajarkan ketika kita berpuasa?
Sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang tahu jika kita berpuasa. Biar hanya Tuhan yang tahu dan memberi upah kepada kita. Oleh karena itu agama Kristen tidak mewajibkan waktu puasa.



Mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa ketika Ia bersama mereka?
Karena puasa adalah untuk menunjukkan kepada Allah, sedangkan Yesus adalah Imanuel (=Allah beserta kita).

Untuk apa berpuasa jika Allah sudah ada di tengah-tengah mereka?
Yesus telah menjelaskan dalam Mat 9:15. Yesus juga menerangkan lewat perumpamaan bahwa puasa dalam Perjanjian Lama berbeda dengan puasa dalam Perjanjian Baru. (Mat 9:16-17).

Apakah bedanya puasa dalam PL dan PB?
Puasa dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya. Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah kita miliki.

Apakah ada niat puasa selain jawaban diatas?
Ya, seperti Musa dan Elia, mereka berpuasa karena memang Tuhan memberikan kekuatan untuk bersekutu secara intim dengan Tuhan, sehingga mereka tidak merasa lapar dan haus, seperti keadaan di sorga. Lainnya untuk situasi yang mendesak, untuk meminta belas kasihan dati Tuhan, untuk meminta agar Tuhan bertindak dalam masalah kehidupan kita, untuk meminta kekuatan Allah dalam pelayanan.

Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)



Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)

Selamat berpuasa! Tuhan Yesus memberkati.

CR: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/puasa-dalam-agama-kristen.html

Read More......

PENTING!!!!

PACARAN BEDA IMAN MENURUT ALKITAB

Dasar Firman Tuhan
Ada satu bagian dalam Alkitab yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu dalam 2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Pesan dari ayat ini jelas, bahwa dalam memilih pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman.

Apa artinya satu iman?
Satu iman yang dimaksudkan di sini adalah satu iman dalam Yesus Kristus. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki satu iman, selain daripada iman kepada Yesus Kristus berarti berbeda.

Alasan mengapa harus mempunyai pasangan yang satu iman
Selain memang kita menuruti apa kata alkitab tentang pasangan yang seiman, ternyata firman ini mempunyai alasan yang jelas. Kalau kita lihat dari sejarah bangsa Israel, mereka seringkali jatuh pada penyembahan berhala karena pasangan mereka yang tidak seiman, yaitu pasangan dari bangsa lain. Padahal Tuhan sudah berfirman agar mereka tidak mengambil pasangan dari bangsa lain selain bangsa Israel agar mereka tidak turut menyembah allah - allah bangsa lain. Raja Salomo pun yang dikatakan sebagai orang yang paling bijak ternyata jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala pada akhir hidupnya (1 Raja2 11:1-13). Kalau Salomo yang begitu bijak saja bisa jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri - istrinya, bagaimana dengan kita? 
Alasan lain adalah karena dalam suatu hubungan pernikahan, bukan hanya sekedar tentang cinta antara seorang laki - laki dan seorang perempuan, tetapi juga tentang bagaimana hubungan tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Seperti kapal yang tidak boleh mempunyai dua orang Nakhoda, demikian juga hubungan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman yang berbeda karena nantinya tidak mempunyai arah yang jelas. Lagipula saya yakin setiap dari kita pasti menginginkan pasangan kita, yang adalah orang yang paling dekat dengan kita di dunia ini juga diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hubungan yang tidak dilandaskan oleh kasih kepada Yesus Kristus sangatlah berbahaya, oleh karena itu baiklah kita mempunyai pasangan yang satu iman, iman dalam Yesus Kristus.

Kan Yesus mengasihi semua orang, kok hanya boleh sama yang satu iman?
Ya, benar sekali bahwa Yesus mengasihi semua orang dan ingin semua orang diselamatkan, oleh karena itu kita harus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Bertemanlah dengan siapa saja agar kasih Kristus dalam diri kita dapat terpancar kepada semua orang, namun dalam masalah memilih pasangan hidup firman Tuhan katakan mutlak harus satu iman. 

Kalau hanya pacaran saja dan tidak untuk menikah bagaimana?
Sebagai orang Kristen, hubungan pacaran harus memiliki tujuan utama yaitu "pernikahan". Pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi jika tujuan pacaran bukanlah pernikahan, ada baiknya hanya berteman saja daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.

Kalau sudah terlanjur pacaran dengan yang beda iman bagaimana?
Yang menjadi masalah tentu jika memang sudah terlanjur pacaran beda iman. Saya hanya bisa bilang, break dulu hubungannya, buat dia satu iman dulu kalau benar - benar mau sama dia, lalu pacaran lagi kalau memang sudah satu iman. Kalau memang tidak bisa menjadi satu iman maka lebih baik ditinggalkan dan mencari yang satu iman. Memang terkesan seperti memaksa, tetapi jika memang mau dengan orang tersebut ya memang harus seperti itu karena kita mutlak harus mempunyai pasangan yang satu iman, ingat dalam amanat agung Tuhan Yesus Kristus? Matius 28:19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dengan demikian selain kita mendapatkan pasangan yang seiman, kita juga turut memenuhi amanat agung ini.

Jika dia mau ikut kita bagaimana?
Pada dasarnya adalah pastikan dia benar - benar percaya dan mengalami Yesus terlebih dahulu, baru pacaran. Jangan sampai dia ikut agama Kristen karena mau bersama dengan kita saja, karena menurut saya bukan status sebagai Kristen yang penting, yang penting adalah bagaimana seseorang tersebut telah mengenal dan mengalami Yesus sehingga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Percuma seseorang pindah agama Kristen kalau tidak mengenal Yesus terlebih dahulu. Memang terdengar sedikit sulit, oleh karena itu disarankan untuk memilih pasangan yang memang sudah mengenal dan mengalami Yesus. Jangan hanya melihat dari rupa saja, tetapi juga bagaimana imannya terhadap Yesus Kristus. 

Bagaimana dengan orang yang sudah menikah dan beda iman?
Persoalan terakhir adalah bagaimana dengan orang yang sudah menikah? Kalau orang tersebut memang sudah menikah dengan yang beda iman, maka jangan sampai orang itu bercerai. Matius 19:6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kalau memang sudah menikah, berarti itu memang sudah merupakan pilihan Tuhan untuk orang itu dan pasti Tuhan punya rencana indah dalam hubungan itu. Tapi ingat, ini hanya berlaku untuk yang memang sudah terlanjur menikah, untuk yang belum sampai ke hubungan pernikahan, harus benar - benar cari pasangan yang satu iman. 1 Korintus 7:12-13 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.

Sepertinya sulit sekali untuk mendapatkan yang satu iman
Mungkin banyak yang mengalami sepertinya kok malah orang dari agama lain yang dekat dengan kita, kalau itu ya jelas saja, karena kita bukanlah mayoritas di negara kita Indonesia tercinta ini, oleh karena itu kemungkinan untuk dekat dengan yang satu iman dengan kita mungkin kecil. Apakah tidak mungkin untuk orang yang selalu dekat dengan yang tidak seiman untuk mendapatkan sangan yang seiman? Tenang saja, coba perluas pergaulan, jangan pernah menghindar dari persekutuan, tetap percaya bahwa Tuhan pasti memberikan pasangan yang terbaik untuk kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah supaya kita mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar seimbang dengan kita. Jangan ada lagi kompromi, percaya pada janji Tuhan. Jesus Bless Us.

CR: http://tanyaalkitab.blogspot.com/2012/12/pacaran-beda-iman-menurut-alkitab.html

Read More......