Pages

Jumat, 03 Desember 2010

Etiket Peluk-Cium saat Jabat Tangan

Peluk-cium saat jabat tangan adalah pertanda kedekatan yang sudah jadi pemandangan biasa. Tapi bukan berarti semua orang terbiasa dengan hal itu. Berikut tips dari Mien R. Uno dalam bukunya Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan untuk Anda mengenai etiket berpeluk cium.

Sebelum Anda memeluk-cium seseorang
Perhatikan benar-benar bahasa tubuhnya. Tak perlu ragu melakukannya bila ia terlihat tak canggung dan memiliki keinginan yang sama. Tapi, kalau sikap tubuhnya agak kaku, hati-hati! Itu bisa jadi pertanda kuat bahwa dia tak terbiasa atau tak mau berpeluk-cium. Tak usah keburu tersinggung. Jabat saja tangannya dengan erat. Dia bukannya membenci Anda, ia hanya punya alasan kuat untuk tidak melakukannya, bisa jadi karena alasan adat-istiadat, agama, atau karena dia memang tak nyaman melakukannya.

Siapa yang berinisiatif untuk memeluk-cium?
Agar tak salah langkah, perhatikan dulu situasinya. Dalam situasi formal, biasanya yang lebih tua atau seniorlah yang akan berinisiatif untuk melakukannya terlebih dahulu sebagai isyarat bahwa dia mau diakrabi dan tak membuat jarak. Kalau lawan bicara Anda sebaya, siapa yang berinisiatif bukanlah masalah besar.

Kalau dipeluk-cium saat bertemu seseorang
Terimalah dengan wajar dengan air muka setenang mungkin. Kalau Anda canggung, orang lain akan bisa merasakannya. Percayalah, itu cuma pertanda kalau Anda dianggap sebagai orang yang akrab dan dekat di hati orang yang memeluk dan mencium Anda. Tak ada maksud yang lain. Jadi, tak perlu ragu untuk membalasnya dengan ringan namun hangat.

Kalau orang yang memeluk-cium meninggalkan noda lipstik pada pipi Anda?
Jangan buru-buru menghapusnya dengan tangan! Ini akan menimbulkan perasaan tak enak di hati orang yang baru mencium Anda. Tak mustahil kalau dia tersinggung karenanya. Hapuslah saat dia berlalu. Tapi, biasanya si peninggal noda itu akan tersadar atas "tanda" yang diberikannya pada Anda dan berusaha menghapusnya.

Kalau Anda menjabat tangan seseorang tetapi tak ingin berpeluk-cium
- Anda bisa menahan jabatan tangan orang itu dengan menggenggam hangat tangannya. Letakkan kedua tangan Anda dengan ringan di atas lengan atasnya. Teruslah mengobrol sambil mempertahankan kontak mata yang hangat dan tulus. Dia pasti akan mengerti maksud Anda. Takut dia tersinggung? Ah, tenang saja. Pandangan mata Anda yang tulus sudah menjelaskan segalanya, kok.

- Bersalamanlah dengan mengatupkan kedua telapak tangan Anda sambil sedikit mengangguk atau mengangkat kedua telapak tangan agak tinggi. Dengan begitu, Anda membuat "penghalang" untuk berpelukan. Yang penting, lakukan kontak mata yang tulus dan bersahabat.

Read More......

Dos & Don'ts Saat "Table Manner"

Siapapun Anda, dengan berbagai profesi yang dijalani, perlu memahami ilmu etiket di meja makan. Dengan menguasai table manner, Anda akan lebih mudah menyesuaikan diri, percaya diri, nyaman dan tak canggung saat harus menghadiri undangan jamuan makan.

Meski berada di antara orang asing, perilaku Anda yang tepat saat jamuan makan akan menjadi bekal untuk beradaptasi dalam berbagai kondisi. Bahkan ibu rumah tangga pun perlu memahami ilmu ini. Agar tak salah memilih atau menggunakan alat makan, atau tahu cara menempatkan diri saat harus mendampingi suami dalam jamuan makan. Table manner diperlukan dalam jamuan makan sederhana bersama teman, formal bersama klien bisnis, atau bahkan undangan gala dinner.

"Table manner tidak kaku, jika Anda meyakini budaya atau kebiasaan tertentu, tak apa tetap dijalankan asal penggunaannya tepat. Misalnya, Anda meyakini makan harus dengan tangan kanan, sementara umumnya pisau makan berada di tangan kanan Anda. Tak jadi soal jika Anda meletakkan pisau lalu makan dengan sendok menggunakan tangan kanan. Cara ini etis saja dan orang lain akan memahami bahkan menghargai budaya yang Anda yakini," papar Slamet Dwi Santoso, F & B Coordinator yang juga instruktur Table Manner dari Hotel Grand Sahid Jaya, dalam Table Manners Class yang diadakan Share Positive Minds beberapa waktu lalu.

Praktisnya, berikut etiket makan yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan dalam jamuan makan.

Cara bicara
Selera makan dipengaruhi sikap Anda di meja makan. Termasuk cara bicara hingga busana dan riasan yang tepat sesuai acara. Kali ini, kita fokus pada cara bicara saja.

"Gunakan magic word, 'please' dan 'thank you'," jelas Dwi.

Saat makanan disajikan di meja Anda, ucapkan terima kasih. Begitupun saat pelayan mengantarkan alat makan yang Anda minta, seperti sendok atau lainnya.

Alat makan
Saat dipersilakan duduk di meja makan, Anda berhadapan dengan berbagai alat makan dengan fungsi berbeda. Umumnya, untuk jamuan makan dengan penyajian makan berupa set menu, di meja akan disediakan seperangkat alat makan.

Di meja, mulai bagian ujung sebelah kiri terdapat dessert fork dan dinner fork. Kemudian bagian kanan paling kiri terdapat dinner knife, dinner spoon, soup spoon, dan paling ujung kanan adalah dessert knife. Sementara pisau yang diletakkan di atas piring adalah bread & butter spreader untuk roti sebagai makanan pembuka. Satu lagi, sendok di depan Anda yang diletakkan paling atas digunakan untuk makanan penutup atau dessert spoon. Untuk tea spoon biasanya sudah diletakkan berpasangan dengan cangkir di meja Anda.

Nah, jika salah satu dari alat makan tersebut terjatuh atau kotor, Anda boleh meminta gantinya. Tentunya terdapat cara yang etis untuk meminta bantuan pelayan. Bagian ini akan dibahas berikutnya.

"Sebaiknya jangan menggosok alat makan dengan tisu atau serbet jika terjatuh atau kotor. Minta saja alat makan yang baru untuk menggantinya," Dwi menjelaskan etiket memperlakukan alat makan.

Jika Anda membutuhkan alat makan lain seperti duck spoon (biasanya untuk makan bubur), sumpit, atau sedotan, Anda sah saja memintanya.

"Setiap orang memiliki kebiasaan berbeda. Jika alasan Anda cukup kuat untuk meminta alat makan tersebut, orang lain akan memahami dan menghargai budaya atau kebiasaan Anda," jelas Dwi.

Yang dilarang dalam memperlakukan alat makan adalah memainkannya. Seperti membunyikan alat makan, atau memindahkan posisinya. Bahkan cara Anda memegang alat makan juga perlu diperhatikan.

"Saat memegang pisau atau garpu, sendok, posisi telunjuk ada di atas alat makan. Kekuatan bertumpu pada telunjuk saat memotong makanan. Saat memegang gelas air putih juga ada caranya, pegang pada bagian bawah dan gagang gelas bukan pada badan gelas bagian atas," tutur Dwi.

Hal lain seputar alat makan yang juga perlu diperhatikan adalah gelas anggur. Jika dalam jamuan makan terdapat gelas anggur yang kosong, balikkan kalau Anda tak ingin mengonsumsi anggur. Atau minta pelayan yang akan menuangkan anggur untuk mengangkat gelas, jelaskan bahwa Anda tidak minum anggur.

Cara duduk
Perempuan dipersilakan duduk lebih dahulu daripada lelaki saat memasuki ruang makan atau mempersilakan duduk. Sebelum dipersilakan duduk, berdirilah di sebelah kiri kursi.

Saat duduk, jangan bersandar dengan posisi berselonjor. Duduklah tegak, jangan membungkuk meski punggung bersandar ke kursi.

Jaga jarak duduk dengan meja. Jangan terlalu jauh, jangan juga terlalu dekat. Kalau terlalu dekat, siku Anda bisa menyenggol teman di samping. Sedangkan jika terlalu jauh akan merepotkan Anda saat mengambil makanan.

Nah, posisi duduk dalam jamuan makan biasanya sudah diatur tuan rumah. Meski Anda kenal dengan teman di meja sebelah, sebaiknya jangan terpikir untuk bertukar meja dengan orang lain.

Aktivitas di meja makan
Anda diundang untuk menikmati jamuan makan, jadi sebaiknya hindari kegiatan lain yang tak etis. Berbicara saat menikmati atau menunggu jamuan makan masih diperbolehkan. Namun hindari bicara atau merespons pembicaraan teman saat mulut masih penuh dengan makanan.

Lepaskan topi dan jaket Anda saat makan. Jangan pernah merokok, mengaplikasikan make-up atau lipstik di meja makan. Termasuk juga menggunakan tusuk gigi. Sebaiknya permisi ke toilet jika memang mendesak Anda perlu membersihkan makanan yang tersangkut di gigi dan membuat tak nyaman.

Bersendawa, batuk, bersin, dan menguap juga sebaiknya dihindari saat di meja makan. Jika mulai terdapat gejala bersin misalnya, mintalah ijin meninggalkan meja makan, dan lakukan di toilet. Begitupun saat harus menerima telepon penting, mintalah ijin meninggalkan ruangan. Jangan pernah menerima telepon di meja makan atau meletakkan ponsel di atas meja.

Memulai makan
Mulailah menyantap hidangan saat sudah dipersilakan atau tunggu sinyal. Makanlah dengan sopan saat mengunyah. Jangan menyeruput saat makan sup. Jangan juga memindahkan makanan, atau memberikan makanan Anda kepada teman karena Anda tak menyukainya.

"Kalau tidak menyukai makanan tertentu yang dihidangkan, diamkan saja tak usah dimakan. Atau minta diangkat oleh pelayan, tak usah memberikannya kepada teman," jelas Dwi.

Etiketnya, Anda juga tak boleh meminta tambahan bumbu untuk makanan yang dihidangkan. Misalnya, Anda merasa kurang pedas, lalu Anda meminta saus atau sambal. Cara ini dianggap tak etis di meja makan karena Anda akan menyinggung tuan rumah. Menggunakan sabun pembersih tangan instan juga tak etis di meja makan. Sebaiknya bersihkan tangan Anda di toilet.

Saat makan, aturan wajibnya adalah hati-hati dan mengontrol emosi setiap saat. Aturan wajib ini dilakukan saat menelan, memotong makanan, atau mengunyah. Jangan melakukan dengan terburu-buru atau terlalu cepat.

Waktu menikmati sup yang panas, sebaiknya jangan ditiup, melainkan aduk sup dengan sendok ke arah luar. Jangan terlalu banyak menyendok sup agar lebih cepat dingin sebelum memakannya. Jika sudah selesai makan sup, letakkan sendok di piring cangkir mengarah ke atas.

Begitupun saat makan hidangan utama, jika sudah selesai makan, letakkan sendok berjejer dengan pisau dan garpu dengan ujungnya mengarah ke pukul empat dan terbuka ke atas. Ini menandakan Anda sudah selesai makan dan piring siap diangkat.

Menggunakan serbet
Fungsi serbet adalah untuk melap mulut Anda. Jadi perlakukan serbet dengan layak. Seperti tidak meletakkannya di bagian kursi yang Anda duduki. Jika ingin permisi ke toilet, letakkan serbet di sandaran kursi. Ini tandanya Anda akan kembali lagi ke meja makan. Jika Anda meletakkan serbet di meja makan, ini petanda Anda sudah selesai dan akan meninggalkan meja dan ruang makan.

Memanggil pelayan
Apapun kebutuhan Anda terhadap pelayan, baik saat jamuan makan atau di restoran, perlakukan mereka dengan cara sopan. Cara yang tidak sopan saat memanggil pelayan di antaranya membunyikan alat makan, tepuk tangan, atau melambaikan tangan berkali-kali.

Cara yang sopan, berdiri sesekali. Menengok ke kanan atau kiri, dan bersabarlah.

"Pelayan akan tanggap dengan sikap tubuh Anda. Jika pun belum dilayani, boleh jadi karena situasinya sedang sibuk. Anda pasti akan didatangi dengan memberikan pertanda sederhana ini," kata Dwi.

Meninggalkan ruangan
Tunggu sinyal yang menandakan jamuan makan selesai sebelum Anda meninggalkan meja makan dan ruangan. Biasanya istilah ladies first berlaku di sini. Perempuan dipersilakan meninggalkan meja lebih dahulu. Tinggalkan kesan profesional saat meninggalkan meja makan, dengan berpamitan dan bersikap ramah.

Read More......

Beda Ala Carte dan Set Menu

Etiket di meja makan tak hanya bicara soal tata krama Anda selama jamuan makan atau cara menggunakan alat makan yang tepat. Table manner juga menyangkut soal pemahaman Anda tentang jenis penyajian makan dan aturan waktunya.

Standar penyajian makan misalnya, terbagi menjadi tiga yakni buffet style, ala carte, dan set menu. Memahami perbedaan penyajian makan ini akan memudahkan Anda menyesuaikan diri dan tetap menjaga etiket saat makan.

Slamet Dwi Santoso, F & B Coordinator yang juga instruktur Table Manner dari Hotel Grand Sahid Jaya, menjelaskan etiket waktu dan penyajian makan dalam Table Manners Class yang diadakan Share Positive Minds beberapa waktu lalu.

Penyajian makan
* Buffet style
Istilah awamnya adalah prasmanan. Etiket makan untuk model penyajian ini cenderung lebih mudah dijalani. Pasalnya, Anda bebas memilih dan mengambil makanan yang tersedia di meja prasmanan. Umumnya, tamu undangan akan makan sambil berdiri. Nah, karena Anda makan berdiri, biasanya penggunaan alat makan juga lebih sederhana. Cukup menggunakan sendok saja sudah beretiket. Justru agak sulit jika Anda menggunakan peralatan makan lengkap, seperti pisau atau garpu jika makan berdiri, kata Dwi.

Etiket makan untuk jamuan prasmanan juga tak kaku. Anda boleh saja memulai makan dengan makanan penutup seperti buah, lalu kembali lagi ke buffet untuk mengambil makanan utama atau appetizer.

"Etiket makan dalam jamuan buffet ini berlaku untuk semua jenis acara, baik dalam resepsi pernikahan, undangan dari klien bisnis, atau jamuan makan bersama teman," lanjut Dwi.

* Ala carte
Karakter utama penyajian ala carte adalah price per dish atau terdapat harga dari setiap satu menu yang di pesan. Karakter lainnya adalah makanan dimasak setelah dipesan dan tidak memerlukan menu komplit. Porsi satu jenis makanan yang Anda pesan cukup besar, jadi tak perlu memesan atau makan lebih dari satu menu.

"Menu dalam penyajian makan ala carte menyebutkan satu jenis makanan beserta harganya. Jadi cukup memesan satu menu saja," papar Dwi.

Penggunaan alat makan juga praktis, karena tak banyak menu yang disajikan. Semakin banyak menu semakin bervariasi alat makan yang disediakan, ini kuncinya, kata Dwi.

* Table D'hote atau set menu
Dwi menjelaskan, penyajian set menu terdiri atas 4-6 menu dan disajikan berurutan dengan jeda. Etiketnya, Anda tak bisa memilih makanan atau hanya memakan apa yang dihidangkan. Yang juga tak kalah penting adalah penggunaan alat makan harus sesuai.

Set menu lengkap terdiri atas appetizer, soup, entree, sorbet, main course, dessert, dan ditutup dengan coffee & tea. Atau secara umum, set menu juga bisa saja hanya terdiri atas makanan pembuka, sup, hidangan utama, makanan penutup, dan kopi atau teh.

Nah, biasanya ciri paling mudah dikenali dari penyajian set menu ini adalah meja Anda sudah disediakan peralatan makan lengkap yang tertata rapi, dengan serbet dan sebuah menu yang bertuliskan makanan yang akan dihidangkan dalam jamuan makan set menu tersebut.

"Jika ternyata dalam menu dituliskan makanan yang tidak Anda makan, misalnya saja Anda vegetarian, sementara hidangan yang disajikan adalah daging, maka diamkan saja dan tak usah dimakan. Anda tak bisa memilih makan dengan model penyajian set menu," jelas Dwi.

Waktu makan
Waktu makan terbagi menjadi tujuh bagian, mengikuti standar internasional, yakni:
Breakfast, 06.00 - 10.00
Brunch, 10.00 - 14.00
Lunch, 11.00 - 14.00
Hours de Vours atau tea time, 15.00 - 18.00
Pre Dinner atau cocktail, 18.15 - 19.00
Dinner, 19.00 - 22.00
Supper (seperti sahur), 24.00 - 02.00

"Pada beberapa waktu makan terdapat selisih waktu yang sangat dekat, seperti brunch dengan lunch. Inilah standar waktu makan yang berlaku yang juga perlu diketahui terkait table manner," ujar Dwi.

Read More......

Tips Mengurangi Rasa Pedas

Sehabis makan bakso atau lauk yang pedas biasanya mulut dan tenggorokan akan terasa panas. Walaupun sudah minum, rasa panas masih terasa. Supaya tetap bisa menikmati pedasnya cabai tanpa harus kerepotan, simak tips berikut ini:

1. Makanlah 1 sendok makan nasi, kunyah sampai lembut. Karbohidrat dalam nasi akan diubah oleh enzim yang terdapat dalam air liur menjadi glukosa yang memberikan rasa manis di lidah, dan mengobati rasa pedas.
2. Air hangat justru akan menguatkan rasa pedas di lidah, karena itu lebih baik minum air dingin yang cukup. Meski biasanya disajikan dingin, tak berarti soda ampuh mengurangi rasa pedas, lho. Yang terjadi adalah rasa pedas dan panas hilang sebentar lalu Anda makin kepedasan.
3. Ambil 1 sendok makan gula pasir atau susu bubuk, lalu kunyah sampai terasa manis. Khasiat susu dapat melarutkan si biang pedas pada cabai, alias kapkaisin.
4. Mengulum es batu, cara ini bisa juga mengurangi rasa pedas.

Read More......

Mari Tertawa

Tahukah Anda bahwa suara orang tertawa tidak ditangkap dengan sama oleh telinga orang di sekitarnya. Namun, jenis tertawa terbahak-bahak dengan posisi mulut terbuka akan ditangkap secara positif oleh pendengarnya. Bahkan orang lain akan ikut merasakan kegembiraan yang sama.

Dalam penelitian mengenai efek tertawa, para ahli menemukan bahwa tertawa lebar, hingga menghasilkan suara "ha ha ha", memiliki efek "menular". Michael Owen dari Georgia State University dan Tobias Riede dari University of Utah, keduanya peneliti tawa, melakukan perbandingan antara efek tertawa lebar dengan tawa yang dilakukan dengan mulut tertutup atau setengah terbuka.

Penelitian melibatkan 28 mahasiswa yang diminta menilai 48 rekaman suara dari berbagai jenis tawa yang berbeda. Yakni tertawa dengan mulut terbuka lebar dengan mulut setengah terbuka.

Para mahasiswa itu menilai seluruh suara tawa itu secara positif, namun mereka memberi nilai paling tinggi dari suara yang dihasilkan dari jenis tawa terbahak-bahak atau dengan mulut terbuka lebar.

Secara umum, makin kuat getaran dan vokal dalam suara tawa, makin kuat efek "penularannya" untuk membuat orang lain yang mendengarnya untuk ikut tertawa.

Para ahli menduga, ketika mendengarkan suara tawa terbahak-bahak, imajinasi orang yang mendengarnya ikut terbawa dan membayangkan hal-hal yang lucu sehingga terpancing untuk tertawa. Hal ini disebut juga gairah untuk tertawa.

Read More......

Lindungi Otak dengan Kopi

Ternyata, kopi tidak selamanya buruk untuk tubuh. Penelitian mengenai dampak kopi bagi kesehatan sudah cukup banyak. Yang terbaru menyebutkan, kopi bisa melindungi otak Anda dari risiko kanker.

Manfaat kopi yang luar biasa itu terungkap setelah para peneliti mengikuti kesehatan 500.000 orang Eropa selama delapan tahun. Mereka yang minum satu setengah cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena kanker otak 34 persen lebih rendah.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa kopi sebenarnya kaya akan antioksidan. Seperti diketahui, sudah banyak fakta-fakta yang menunjukkan manfaat antioksidan untuk pencegahan penyakit.

Meski hasil penelitian tersebut cukup membuat para pencinta kopi sedikit lega, tetapi perlu dicatat bahwa tipe kanker otak yang bisa dicegah oleh kopi terbilang langka.

Sebelumnya, hasil-hasil penelitian menunjukkan kopi punya manfaat pencegahan beberapa jenis penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan Alzheimer. Manfaat kopi lainnya mungkin sudah sering Anda rasakan, yakni lebih bersemangat dan meningkatkan konsentrasi.

Read More......

Kamis, 02 Desember 2010

10 Hewan yang Setia pada Pasangannya

Manusia menyanjung monogami, tapi tidak dengan binatang. Dalam "Kerajaan Binatang", cuma segelintir yang setia terhadap pasangannya, menjadikan Homo sapiens sebagai mahluk langka dalam kategori ini. Inilah binatang yang menurut penelitian setia kepada pasangannya.


1. Elang Gundul (Haliaeetus leucocephalus)
Burung pemangsa yang jadi lambang Amerika Serikat ini tergolong setia. Mereka baru akan mencari pasangan baru setelah pasangannya mati.

2. Serigala (Canis lupus)
Seekor serigala bisa memiliki beberapa pasangan dalam hidupnya, tapi hanya memiliki satu pasangan dalam satu waktu. Serigala betina hanya kawin dengan seekor jantan, tapi akan cari pengganti jika pasangannya mati, terusir dari kelompok, sakit atau mandul.

3. Anglerfish (Lophiiformes)
Monogami ikan laut dalam ini sangat ekstrem. Saat kawin pejantan menggigit betina sampai darah mereka bercampur, dan pejantan kehabisan sperma.

4. Penguin (Sphenisciformes)
Setelah film "March of the Penguins" pada 2005, banyak kalangan menilai pinguin merupakan contoh ideal monogami. Padahal mereka tidak setia-setia amat. Pinguin hanya monogami di satu musim kawin. Setelah itu mereka bertukar-tukar pasangan.

5. Vulture Hitam (Coragyps atratus)
Ini contoh monogami konservatif. Jika ketahuan "selingkuh", burung pemakan bangkai yang tersebar di Benua Amerika ini akan mendapat serangan dari pasangannya, juga dari teman sekelompoknya.

6. Antelop Afrika (Madoqua kirkii)
Tidak seperti kebanyakan mahluk monogami, antelop jantan tidak membantu betinanya dalam mengasuh anak.

7. Salamander Punggung Merah (Plethodon cinereus)
Tipe mahluk yang gampang naik darah. Pejantan akan langsung menyerang betinanya jika melihat pasangannya selingkuh dengan pejantan lain.

8. Hiu Moncong Sekop (Sphyrna tiburo)
Betina hiu jenis ini kawin dengan beberapa jantan sekaligus. Namun anak yang dihasilkan berasal dari satu pejantan.

9. Laba-Laba Argiope aurantia
Seperti laba-laba lain, pejantan mati usai senggama karena di makan betina. Namun pejantan Argiope aurantia meninggalkan "kenang-kenangan" sebelum mati berupa penghalang di saluran kelamin, sehingga betinanya tidak bisa kawin lagi.

10. Tikus Padang Rumput (Microtus ochrogaster)
Pejantan dari tikus jenis ini akan menghabiskan seumur hidupnya bersama betina pertama yang berhubungan badan dengannya. Jangankan main mata dengan betina lain, saking setianya, pejantan ini malah menyerang betina lain yang berani mendekat.

Read More......

Kamis, 05 Agustus 2010

ASAP ROKOK, HIII…!!!!!



ASAP ROKOK, HIII…!!!!!

“Matikan rokokmu, atau rokok yang akan mematikanmu!” kata para dokter ahli paru-paru. Wah, begitu berbahayakah rokok?

Menabung Racun
Ketika rokok dibakar, asapnya akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya. Salah satu bahan kimia yang sering disebut adalah nikotin. Nikotin tergolong sebagai zat padat, namun ukurannya kecil sekali. Perhatikanlah punting rokok yang ada gabusnya(filter). Sebelum diisap, gabus rokok itu berwarna putih. Setelah rokok habis diisap, warna gabus itu menjadi kuning kecokelatan. Warna kuning kecokelatan itu adalah nikotin.
Nikotin yang terhisap bersama asap rokok akan masuk dan bercampur dalam darah. Semakin banyak mengisap rokok, semakin banyak nikotin yang bertumpuk dalam darah dan akhirnya ikut mengalir ke seluruh tubuh.
Padahal nikotin itu racun. Karena sifat racunnya, nikotin juga sering digunakan sebagai obat pembasmi serangga. Maka, orang merokok itu bisa dikatakan sama dengan mengisap obat pembasmi serangga. Jadi, merokok sama dengan menabung racun dalam tubuh. Iiiiii…!!!

Pusing, mual, lemas, duh..!!
Rokok itu sama bahayanya dengan narkotika dan obat terlarang. Rokok membuat orang yang mengisapnya kecanduan. Orang jadi sulit berhenti, apalagi remaja-remaja yang mulai merokok pada usia dini akan lebih sulit lagi sebab pada masa itu remaja sedang mencari jati diri sehingga mudah mengikuti ajakan atau saran dari teman sebayanya. Kalau berhenti merokok, badan terasa lemas, sakit kepala, mual, sulit berpikir,.. duh!! Seperti itulah kalau sudah kecanduan.
Yang membuat orang kecanduan rokok adalah nikotin. Semakin lama merokok, semakin banyak nikotin yang menumpuk dalam darah. Jika orang berhenti merokok, jumlah nikotin dalam darah akan turun. Ketika nikotin dalam darah turun, perokok akan merasa tubuhnya tidak enak. Rasa tidak enak ini akan terus terasa sampai nikotin dalam darah habis. Kalau darah sudah tidak mengandung nikotin, tubuh pun kembali normal.
Sayangnya, banyak orang yang tidak kuat menahan rasa tidak enak itu sehingga mereka pun merokok lagi. Semakin lama, si perokok semakin bergantung pada rokok. Si perokok pun semakin sulit menghentikan kebiasaan merokoknya. Seringkali kita mendengar ada orang yang bilang begini, “Lebih baik saya tidak makan daripada tidak merokok.” Nah, orang itu pasti sudah kecanduan rokok.

Tolong, jangan merokok disini!!
Yang paling dirugikan oleh asap rokok sesungguhnya bukan si perokok saja. Kita yang berada di sekitarnya pun terpaksa mengisap asapnya dan kemasukan racunnya. Menurut penelitian, jumlah asap yang tidak diisap ternyata 10 kali lebih banyak dari asap yang diisap. Orang yang merokok sebenarnya hanya mengisap sedikit asap rokok. Sisa asap yang mengepul di udara akan terisap oleh siapa saja yang berada di dekat si perokok.
Karena jumlah asap yang dibuang lebih banyak daripada yang diisap, maka jumlah racun pada asap yang dibuang pun lebih banyak. Kalau si perokok itu berada di dekat kita, maka kita akan mengisap lebih banyak racun dan asap daripada si perokok itu.
Tapi, ada pula yang berpikir, kalau begitu lebih baik langsung merokok saja. Wah, wah, wah, tidak bisa begitu. Bagaimanapun, memasukkan asap rokok ke dalam paru-paru sangaaatttt berbahayaa…!!! Selain membuat kecanduan, si perokok mudah terserang TBC, kanker paru, kanker kerongkongan, juga kanker saluran pernafasan yang lain.
Kalau kita berada dalam ruangan yang penuh asap rokok selama 1 jam, kita sama saja dengan mengisap 35 batang rokok. Bisa bayangkan berapa banyak racun yang menumpuk di dalam tubuh??? Jadi, kita harus berani berkata, “Tolong, jangan merokok disini!” dan bagi teman-teman yang sudah berkecimpung dalam “dunia merokok” segeralah berhenti sebelum terlambat.

Disadur dari:
Majalah Bobo Edisi 07 Thn XXXII


Didedikasikan untuk:

My Beloved Father
Teman2 yg tidak merokok
Teman2 yg perokok mania
Almarhum ayah temanku yang meninggal karena kanker paru

Read More......

SESEORANG UNTUK DIMILIKI

SESEORANG UNTUK DIMILIKI

Setiap ibu ingin melihat putrinya bahagia dan dicintai. Dan setiap gadis ingin hidup bahagia selama-lamanya. Maka sungguh berat bagiku dan bagi Jackie, anakku, ketika dia menjadi orangtua tunggal. Kami harus menghadapi kenyataan bahwa hidupnya tidak “seindah” yang kami bayangkan.
Dan seakan hidupnya belum cukup berat, Jackie memutuskan untuk pindah membawa Kristopher, anaknya yang berumur 2 tahun, untuk mulai hidup baru. Meskipun kepindahannya akan memisahkan kami bermil-mil jauhnya serta membuatku akan sangat merindukannya dan Kristopher, aku tahu anakku telah membuat keputusan yang tepat.
Jackie seorang perawat, dia mendapat pekerjaan dinas malam di rumah sakit lokal. Lama-kelamaan dia akrab dengan seorang pria muda. “Dia hebat, Bu,” Jackie melapor. Suaranya terdengar wajar, tetapi aku tidak percaya. Apa sebenarnya niat laki-laki itu terhadap anakku? Apakah dia akan mau menerima anak Jackie? Apakah dia akan memperlakukan Jackie dengan lembut dan penuh cinta, atau apakah dia hanya akan menambah carut luka di hatinya? Aku berusaha keras mengenyahkan pertanyaan-pertanyaan itu dari pikiranku, tapi tak bisa. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantuiku.
Kemudian, sesuatu yang paling ditakuti orangtua dan kakek-nenek terjadi: Kristopher sakit parah. Dia menangis dan mengeluh kakinya sakit setiap kali dia digendong atau kaki itu tersentuh. Setelah melewati beberapa hari penuh penderitaan, dokter-dokter mendiagnosa penyakitnya—osteomyelitis, infeksi tulang. Penyakit itu berbahaya dan infeksinya sudah menyebar. Agar bisa segera dioperasi, Kristopher harus segera dirawat di rumah sakit.
Setelah operasi, Kristopher dibawa kembali ke kamarnya dan diinfus. Selang-selang dimasukkan dan dikeluarkan dari pinggulnya yang kecil untuk mengalirkan obat ke lukanya dan membuang cairan. Tetapi, walaupun mendapat obat-obatan cair dan antibiotik, suhu tubuhnya tetap tinggi. Berat badannya menyusut. Dia tak punya nafsu makan dan wajahnya kuyu.
Dokter-dokter memberitahu kami bahwa Kristopher harus dioperasi sekali lagi untuk menghentikan infeksinya. Sekali lagi tubuhnya harus menjalani prosedur yang menyakitkan itu. Setelah itu, Kristopher dibaringkan di ranjang, banyak sekali selang yang dihubungkan ke tubuhnya, hingga dia tak bisa dipindahkan, diangkat, digendong, atau dibuai-buai dalam pelukan ibunya.
Setiap malam waktu Jackie harus kembali bekerja, aku mengendarai mobilku bermil-mil jauhnya untuk menjenguk Kristopher. Aku tidak bisa lama menemaninya, karena untuk pulang aku harus menyetir selama beberapa jam. Setiap kali aku bersiap untuk pergi, Kristopher menangis, “Nenek, jangan pergi. Kalau nenek pergi, aku takkan punya siapa-siapa untuk dimiliki.” Dan setiap kali pula, hatiku pedih mendengar permohonannya. Tetapi, bagaimanapun pula aku harus pergi. Lalu kubisikkan padanya bahwa aku mencintainya dan berjanji akan datang kembali.
Pada suatu malam, ketika mendekati kamar cucuku di rumah sakit untuk menjenguknya, aku mendengar seseorang berbicara dengan Kristopher. Suaranya seperti suara lelaki dewasa. Ketika semakin dekat, aku bisa mendengar suara itu dengan lebih jelas—suara yang tegas namun lembut, yang bicara kepada Kristopher dengan nada menghibur. Siapa yang sedang bicara kepada cucuku dengan nada seperti itu? Aku menebak-nebak.
Aku masuk ke kamar dan apa yang kulihat membuatku kaget sekali.
Pria muda yang sering diceritakan putriku sedang berbaring di ranjang kanak-kanak. Tubuhnya yang 6 kaki melengkung sekecil mungkin; punggungnya yang lebar menekan jeruji ranjang; lengannya yang panjang memeluk Kristopher; menimangnya seakan menimang sesuatu yang berharga.
Pria muda itu mengangkat wajahnya, memandangku, dan tersenyum lebar; senyum yang menyiratkan penjelasan. Lalu dia berkata lirih, “Anak kecil butuh dipeluk dan dibelai. Karena kami tak boleh mengeluarkannya dari ranjang ini, aku memutuskan masuk ke sini dan memeluknya.”
Air mata bahagia membasahi mataku. Aku tahu, doaku dikabulkan Tuhan. Putriku telah menemukan seorang pria berhati lembut dan penuh kasih. Harapan Kristopher juga dikabulkan: akhirnya, dia mempunyai “seseorang untuk dimiliki.”
Sekarang umur Kristopher 20 tahun dan telah sembuh sama sekali. Kekasih putriku, John yang berhati lembut itu, menjadi ayah tiri paling baik yang bisa dibayangkan oleh seorang bocah laki-laki.

Maxine M. Davis
Chicken Soup for The Couple’s Soul. 2005

Read More......

LEGENDA TENTANG CINTA

LEGENDA TENTANG CINTA

Edward Wellman mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit. “Di sana keadaan sulit,” katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat jalan. “Kau adalah harapan kami.” Edward naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis kepada pemuda-pemuda yang mau bekerja menjadi penyekop batu bara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Edward menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.
Berbulan-bulan Edward mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas 2 kamar, Edward merindukan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Ingrid sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Ingrid. Rambut Ingrid yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri keluarga Henderson yang paling cantik. Edward baru sempat duduk di sampingnya dalam acara-acara piknik jemaat gereja dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa bertemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya, Edward ingin sekali membelai rambut Ingrid yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya, meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.
Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Edward menjadi lengkap. Pak Henderson akan mengirimkan putrinya kepada Edward di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan mempunyai intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Edward selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas. Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.
Hati Edward sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas kamar tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.
Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup. Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik, dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Edward melihat ke setiap jendela, mencari senyum dan rambut ikal Ingrid. Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian terentak karena kecewa. Bukan Ingrid, tapi Marta kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk.
Edward hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Marta. “Selamat datang,” katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis menghias wajah Marta yang tidak cantik. “Aku senang ketika ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini,” kata Marta, sambil sekilas memandang mata Edward sebelum cepat-cepat menunduk lagi. “Aku akan mengurus bawaanmu,” kata Edward dengan senyum terpaksa. Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda.
Pak Henderson dan ayahnya benar. Marta memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Edward bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Marta mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua.
Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita. Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Edward dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Marta? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Ingrid? Apakah impian lamanya untuk memperistri Ingrid harus dilupakannya?
Setahun lamanya Marta dan Edward bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Marta mencium pipi Edward sebelum masuk ke kamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Marta cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.
Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Edward mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikian rupa untuk membelokkan arus airnya. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usaha itu sia-sia. Tiba-tiba Marta muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Edward menyekop dan memasukkan pasir ke dalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Marta melemparkan karung itu ke tumpukab lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terendam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok. Sambil menikmati sup panas, Edward mendesah, “Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih.”
“Sama-sama,” gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.
Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan bahwa keluarga Henderson dan keluarga Wellman akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya, jantung Edward kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Ingrid.
Dia dan Marta pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron. Ketika Ingrid muncul, Marta menoleh kepada Edward. “Sambutlah dia,” katanya. Dengan kaget, Edward berkata tergagap, “Apa maksudmu?”
“Edward, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Henderson yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaiman kau bercanda dengan Ingrid dalam acara-acara piknik jemaat gereja.” Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. “Aku tahu bahwa dia, bukan aku, yang kau inginkan menjadi istrimu.”
“Tapi…”
Marta meletakkan jarinya pada bibir Edward. “Ssstt,” bisiknya. “Aku mencintaimu, Edward. Aku selalu mencintaimu. Karena itu, yang ku inginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku.”
Edward mengambil tangan Marta dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Marta menengadah, untuk pertama kalinya Edward melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Marta membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah diketahuinya.
“Tidak, Marta. Engkaulah yang kuinginkan.” Edward merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yang tiba-tiba membuncah di dalam dadanya. Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, “Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!”

LeAnn Thieman
Chicken Soup for The Couple’s Soul. 2005

Read More......

CINTA BISA BERSEMI DI MANA SAJA

CINTA BISA BERSEMI DI MANA SAJA

Tak seorang pun tahu di mana cinta akan bersemi. Ada kalanya, cinta kita temukan di tempat-tempat yang paling tak terduga. Dan tak ada yang lebih mengejutkan dibandingkan berseminya cinta di sebuah rumah sakit rehabilitasi di pinggiran Los Angeles—rumah sakit yang sebagian besar pasiennya sudah tak bisa bergerak dengan kemampuan mereka sendiri.
Ketika staf rumah sakit mendengar berita itu, beberapa perawat menangis. Administrator rumah sakit syok, tetapi kemudian Harry MacNarama selalu mensyukuri hari itu sebagai hari yang paling istimewa sepanjang hidupnya.
Sekarang masalahnya adalah gaun pengantin seperti apa yang harus mereka sediakan? Dia tahu stafnya pasti akan menemukan jalan keluarnya. Harry lega ketika salah satu perawat menyatakan siap membantu dengan sukarela. Dia ingin hari itu menjadi hari paling indah bagi 2 pasiennya---Juana dan Michael.
Pada suatu pagi, Michael, yang tubuhnya diikatkan pada kursi roda dan bernapas dengan bantuan ventilator, masuk ke kantor Harry.
“Harry, aku ingin menikah,” Michael mengumumkan.
“Menikah?” mulut Harry ternganga. Seriuskah pasiennya itu? “Dengan siapa?” Tanya Harry.
“Dengan Juana,” sahut Michael. “Kami saling mencintai.”
Cinta. Cinta masuk lewat pintu-pintu rumah sakit, merasuk ke dalam 2 raga yang sudah tak mampu bekerja sesuai kehendak pemiliknya, dan menembus hati mereka—meskipun kedua pasien itu sudah tak bisa makan atau berpakaian tanpa dibantu, meskipun mereka membutuhkan ventilator hanya untuk bernapas, dan mereka takkan bisa berjalan lagi. Michael menderita atropi otot punggung dan Juana menderita sklerosis ganda.
Bahwa gagasan untuk menikah itu memang serius, menjadi jelas ketika Michael menunjukkan cincin pertunangan dengan wajah berseri-seri. Sudah bertahun-tahun wajahnya tak pernah secerah itu. Michael, salah satu pasien yang paling sulit dan pemarah yang pernah dilayani staf Harry, kini berubah menjadi Michael yang lembut dan manis sikapnya.
Watak Michael yang sulit dan pemarah bisa dimengerti. Selama 25 tahun dia menghabiskan waktunya di pusat perawatan medis tempat ibunya menitipkannya sejak dia berumur 9 tahun. Sampai sebelum meninggal, ibunya selalu menjenguknya beberapa kali seminggu. Michael selalu bersikap kasar, selalu bersikap seenaknya kepada para perawatnya, tetapi setidak-tidaknya dia merasa punya keluarga di rumah sakit itu. Para pasien adalah kawan-kawannya.
Dia juga sangat dekat dengan Betty Vogle yang berumur 70 tahun, seorang relawan yang berhasil melunakkan hati Michael—itu bukan tugas yang mudah—dengan mencucikan pakaiannya dan selalu menemani pria itu kapan saja dia sempat.
Dulu, pernah ada seorang gadis yang kemana-mana menggunakan kursi roda yang berderit-derit bunyinya. Michael yakin, gadis itu naksir dia. Tetapi gadis itu tidak tinggal lama di pusat perawatan medis itu. Michael sendiri, setelah menghabiskan lebih dari setengah umurnya di sana, juga meninggalkan tempat itu.
Pusat perwatan medis itu ditutup. Michael dipindahkan ke rumah sakit rehabilitasi, jauh dari kawan-kawannya dan yang lebih gawat, jauh dari Betty.
Sejak itu, Michael menutup diri. Dia tak mau keluar dari kamarnya. Dia membiarkan kamarnya selalu gelap. Kakaknya, seorang wanita berambut merah yang penuh semangat hidup, semakin lama semakin prihatin. Begitu pula Betty, yang rela menyetir lebih dari 2 jam untuk menjenguknya. Tetapi semangat hidup Michael sudah hilang, tak seorang pun dapat membangkitkannya lagi.
Sampai pada suatu hari, ketika sedang berbaring di tempat tidur dia mendengar bunyi berderit-derit yang akrab di telinganya, datang mendekat dari arah lorong rumah sakit. Bunyi itu mirip derit kursi roda Juana, gadis yang pernah dikenalnya di pusat perawatan medis dulu.
Derit itu berhenti di depan pintu kamarnya. Juana melongok ke dalam, memanggilnya dan mengajaknya keluar ke halaman bersamanya. Michael penasaran dan bersedia. Dan sejak dia bertemu Juana lagi, wanita itu seakan-akan meniupkan kehidupan kembali ke dalam raganya.
Michael mau lagi memandang awan dan langit biru. Dia mulai mau berpartisipasi dalam program-program rekreasi yang diadakan rumah sakit. Dia menghabiskan waktu berjam-jam mengobrol dengan Juana. Kamarnya kini segar dan penuh cahaya matahari. Akhirnya, dia bertanya kepada Juana, yang hidup di kursi roda sejak umur 24 tahun, apakah Juana mau menikah dengannya.
Juana telah mengalami hidup yang berat. Dia dikeluarkan dari sekolah sebelum menyelesaikan kelas 3 karena sering pingsan dan jatuh-jatuh. Ibunya, yang mengira dia malas, sering memukulinya. Dia hidup dalam ketakutan kalau-kalau ibunya tidak menginginkan dirinya lagi. Jadi bila sedang cukup sehat, Juana membersihkan ruma “seperti seorang pelayan cilik”.
Sebelum umur 24, seperti Michael, dia harus menjalani trakhetomi agar bisa bernapas dan ketika itulah secara resmi dokter mendiagnosa bahwa dia menderita sklerosis ganda. Ketika usianya 30 tahun, dia dipindahkan ke rumah sakit dengan perawatan 24 jam penuh.
Karenanya, ketika Michael mengajukan pertanyaan penting itu, Juana sadar dia takkan tahan menelan sakit hati bila pria itu hanya mempermainkannya.
“Dia bilang dia mencintaiku, tapi aku takut sekali,” kata Juana. “Kupikir dia mempermainkanku. Tetapi dia bilang dia sungguh-sungguh. Dia bilang dia mencintaiku.”
Pada hari Valentine, Juana mengenakan gaun pengantin dari satin putih yang dihiasi butir-butir mutiara dan modelnya cukup longgar untuk menutupi kursi roda dan ventilatornya. Juana didorong ke depan ruangan, didampingi Harry yang dengan bangga melepas calon pengantin itu. Wajah Juana basah oleh air mata.
Michael mengenak kemeja putih bersih, jas hitam, dan dasi kupu-kupu yang melekat rapi, menutupi trakhetominya. Wajahnya berbinar-binar bahagia.
Para perawat berdesakan di pintu-pintu. Para pasien memenuhi ruangan. Bahkan lorong-lorong dekat ruangan itu penuh dengan para pegawai rumah sakit. Isak tangis menggema di setiap sudut ruangan. Dalam sejarah rumah sakit itu, belum pernah ada pernikahan antara 2 manusia yang hidupnya terikat di kursi roda.
Janet Yamaguchi, kepala program rekreasi rumah sakit, mempersiapkan acara itu dengan sebaik-baiknya. Para pegawai menyumbangkan uang pribadi mereka untuk membeli balon merah dan putih, bunga-bunga warna senada, dan lengkungan-lengkungan yang dihiasi dengan dedaunan. Janet menyuruh kepala koki rumah sakit membuat kue pengantin 3 susun berisi lemon. Seorang konsultan pemasaran menyewa fotografer.
Janet bernegosiasi dengan para anggota keluarga. Itu adalah saat-saat paling melelahkan sekaligus memuaskan dalam hidupnya, saat ketika dia menyaksikan pasangan itu menikah.
Janet mempersiapkan semuanya dengan teliti.
Sentuhan terakhir—ciuman pengantin—tak dapat dilaksanakan. Janet mengikatkan kedua kursi roda pengantin baru itu dengan tali satin putih untuk melambangkan momen yang romantis.
Begitu upacara selesai, pendeta menyelinap keluar sambil menahan air mata. “Aku sudah memberkati ribuan pernikahan, tetapi ini yang paling menakjubkan,” katanya. “Kedua orang ini telah mengatasi rintangan dan menunjukkan cinta mereka yang murni.”
Malam itu Michael dan Juana berkursi roda ke kamar mereka. Untuk pertama kalinya mereka tinggal sekamar. Staf rumah sakit datang menyajikan 2 gelas sari apel yang berkilau agar pengantin baru itu bisa bersulang secara pribadi. Michael dan Juana tahu, bahwa mereka membuat banyak orang terharu melihat cinta mereka, bahwa mereka dianugerahi hadiah yang paling berharga. Mereka mendapatkan hadiah berupa cinta. Tak seorang pun tahu, di mana cinta akan bersemi.

Diana Chapman
Chicken Soup for The Couple’s Soul. 2005

Read More......

Senin, 12 Juli 2010

SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA

SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA

Banyak pasangan kekasih bersumpah akan selalu bersama selamanya, sepanjang hayat maupun ketika menghadapi maut, tetapi aku belum pernah mendengar kesetiaan dan pengabdian yang dapat dibandingkan dengan kesetiaan dan pengabdian Bu Isidor Straus.
Tahun 1912, Bu Straus dan suaminya naik Titanic dalam pelayaran perdananya yang membawa maut itu. Tak banyak wanita yang tenggelam bersama kapal itu, tetapi Bu Straus adalah satu dari sedikit wanita yang tidak selamat karena alasan sederhana: Dia tidak tega meninggalkan suaminya.
Beginilah Mabel Bird, pelayan Bu Straus, yang selamat dari kecelakaan itu, bercerita setelah dia diselamatkan.
“Ketika Titanic mulai tenggelam, wanita-wanita yang panik dan anak-anak adalah yang pertama-tama dipindahkan ke sekoci. Pak dan Bu Straus tampak tenang dan menghibur para penumpang, mereka bahkan menolong orang-orang naik ke sekoci.”
“Kalau tidak karena mereka,” kata Mabel, “aku pasti tenggelam. Aku orang keempat yang naik ke sekoci kelima. Bu Straus menyuruhku naik, lalu menyelimutiku dengan selimut hangat.”
Kemudian Pak Straus menyuruh istrinya naik menyusul pelayannya dan orang-orang lain. Bu Straus beranjak hendak naik. Satu kakinya sudah berada di dalam sekoci, tetapi tiba-tiba dia berubah pikiran, dia berbalik lalu melangkah kembali ke kapal yang sedang tenggelam.
“Sayangku, naiklah ke sekoci!” suaminya memohon.
Bu Straus lekat-lekat menatap mata pria dengan siapa dia menghabiskan sebagian besar hidupnya, pria yang menjadi sahabat karibnya, belahan jiwanya yang sejati, dan yang selalu memberikan penghiburan baginya. Dia meraih tangan suaminya dan mendekapkan tubuh Pak Straus yang gemetar ke dadanya.
“Tidak,” kata Bu Straus dengan gagah, seperti kemudian diceritakan orang. “Aku tidak akan naik sekoci. Kita sudah bersama-sama selama bertahun-tahun. Kita sudah tua sekarang. Aku tidak akan meninggalkanmu. Ke mana pun engkau pergi, aku ikut.”
Dan begitulah mereka terlihat untuyk terakhir kalinya. Berdiri berpelukan di geladak; wanita yang penuh pengabdian itu dengan mantap berlindung dalam pelukan suaminya, sementara suaminya dengan penuh cinta memeluk dan melindunginya. Perlahan-lahan kapal tenggelam semakin dalam. Selalu bersama… untuk selamanya…

Barbara De Angelis, Ph.D.
Chicken Soup for The Couple’s Soul. 2005

Read More......

Kamis, 03 Juni 2010

14 Ter dalam Kehidupan Manusia

14 TER dalam Kehidupan Manusia

1. Musuh terbesar dalam kehidupan manusia adalah diri sendiri.
2. Kegagalan terbesar dalam kehidupan manusia adalah kecongkakan.
3. Kebodohan terbesar dalam kehidupan manusia adalah menipu.
4. Kesedihan terbesar dalam kehidupan manusia adalah iri hati.
5. Kesalahan terbesar dalam kehidupan manusia adalah menyia-nyiakan diri sendiri.
6. Dosa terbesar dalam kehidupan manusia adalah menipu diri sendiri dan orang lain.
7. Perangai yang paling patut dikasihani dalam kehidupan manusia adalah rendah diri.
8. Yang paling dikagumi dalam kehidupan manusia adalah usaha meningkatkan kualitas diri.
9. Kebangkrutan terbesar dalam kehidupan manusia adalah putus asa.
10. Harta terbesar dalam kehidupan manusia adalah kesehatan.
11. Hutang terbesar dalam kehidupan manusia adalah hutang budi.
12. Hadiah terbesar dalam kehidupan manusia adalah memberi maaf.
13. Kekurangan terbesar dalam kehidupan manusia adalah kebodohan.
14. Kegembiraan terbesar dalam kehidupan manusia adalah memberi sedekah.

Read More......