Pages

Jumat, 03 Desember 2010

Dos & Don'ts Saat "Table Manner"

Siapapun Anda, dengan berbagai profesi yang dijalani, perlu memahami ilmu etiket di meja makan. Dengan menguasai table manner, Anda akan lebih mudah menyesuaikan diri, percaya diri, nyaman dan tak canggung saat harus menghadiri undangan jamuan makan.

Meski berada di antara orang asing, perilaku Anda yang tepat saat jamuan makan akan menjadi bekal untuk beradaptasi dalam berbagai kondisi. Bahkan ibu rumah tangga pun perlu memahami ilmu ini. Agar tak salah memilih atau menggunakan alat makan, atau tahu cara menempatkan diri saat harus mendampingi suami dalam jamuan makan. Table manner diperlukan dalam jamuan makan sederhana bersama teman, formal bersama klien bisnis, atau bahkan undangan gala dinner.

"Table manner tidak kaku, jika Anda meyakini budaya atau kebiasaan tertentu, tak apa tetap dijalankan asal penggunaannya tepat. Misalnya, Anda meyakini makan harus dengan tangan kanan, sementara umumnya pisau makan berada di tangan kanan Anda. Tak jadi soal jika Anda meletakkan pisau lalu makan dengan sendok menggunakan tangan kanan. Cara ini etis saja dan orang lain akan memahami bahkan menghargai budaya yang Anda yakini," papar Slamet Dwi Santoso, F & B Coordinator yang juga instruktur Table Manner dari Hotel Grand Sahid Jaya, dalam Table Manners Class yang diadakan Share Positive Minds beberapa waktu lalu.

Praktisnya, berikut etiket makan yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan dalam jamuan makan.

Cara bicara
Selera makan dipengaruhi sikap Anda di meja makan. Termasuk cara bicara hingga busana dan riasan yang tepat sesuai acara. Kali ini, kita fokus pada cara bicara saja.

"Gunakan magic word, 'please' dan 'thank you'," jelas Dwi.

Saat makanan disajikan di meja Anda, ucapkan terima kasih. Begitupun saat pelayan mengantarkan alat makan yang Anda minta, seperti sendok atau lainnya.

Alat makan
Saat dipersilakan duduk di meja makan, Anda berhadapan dengan berbagai alat makan dengan fungsi berbeda. Umumnya, untuk jamuan makan dengan penyajian makan berupa set menu, di meja akan disediakan seperangkat alat makan.

Di meja, mulai bagian ujung sebelah kiri terdapat dessert fork dan dinner fork. Kemudian bagian kanan paling kiri terdapat dinner knife, dinner spoon, soup spoon, dan paling ujung kanan adalah dessert knife. Sementara pisau yang diletakkan di atas piring adalah bread & butter spreader untuk roti sebagai makanan pembuka. Satu lagi, sendok di depan Anda yang diletakkan paling atas digunakan untuk makanan penutup atau dessert spoon. Untuk tea spoon biasanya sudah diletakkan berpasangan dengan cangkir di meja Anda.

Nah, jika salah satu dari alat makan tersebut terjatuh atau kotor, Anda boleh meminta gantinya. Tentunya terdapat cara yang etis untuk meminta bantuan pelayan. Bagian ini akan dibahas berikutnya.

"Sebaiknya jangan menggosok alat makan dengan tisu atau serbet jika terjatuh atau kotor. Minta saja alat makan yang baru untuk menggantinya," Dwi menjelaskan etiket memperlakukan alat makan.

Jika Anda membutuhkan alat makan lain seperti duck spoon (biasanya untuk makan bubur), sumpit, atau sedotan, Anda sah saja memintanya.

"Setiap orang memiliki kebiasaan berbeda. Jika alasan Anda cukup kuat untuk meminta alat makan tersebut, orang lain akan memahami dan menghargai budaya atau kebiasaan Anda," jelas Dwi.

Yang dilarang dalam memperlakukan alat makan adalah memainkannya. Seperti membunyikan alat makan, atau memindahkan posisinya. Bahkan cara Anda memegang alat makan juga perlu diperhatikan.

"Saat memegang pisau atau garpu, sendok, posisi telunjuk ada di atas alat makan. Kekuatan bertumpu pada telunjuk saat memotong makanan. Saat memegang gelas air putih juga ada caranya, pegang pada bagian bawah dan gagang gelas bukan pada badan gelas bagian atas," tutur Dwi.

Hal lain seputar alat makan yang juga perlu diperhatikan adalah gelas anggur. Jika dalam jamuan makan terdapat gelas anggur yang kosong, balikkan kalau Anda tak ingin mengonsumsi anggur. Atau minta pelayan yang akan menuangkan anggur untuk mengangkat gelas, jelaskan bahwa Anda tidak minum anggur.

Cara duduk
Perempuan dipersilakan duduk lebih dahulu daripada lelaki saat memasuki ruang makan atau mempersilakan duduk. Sebelum dipersilakan duduk, berdirilah di sebelah kiri kursi.

Saat duduk, jangan bersandar dengan posisi berselonjor. Duduklah tegak, jangan membungkuk meski punggung bersandar ke kursi.

Jaga jarak duduk dengan meja. Jangan terlalu jauh, jangan juga terlalu dekat. Kalau terlalu dekat, siku Anda bisa menyenggol teman di samping. Sedangkan jika terlalu jauh akan merepotkan Anda saat mengambil makanan.

Nah, posisi duduk dalam jamuan makan biasanya sudah diatur tuan rumah. Meski Anda kenal dengan teman di meja sebelah, sebaiknya jangan terpikir untuk bertukar meja dengan orang lain.

Aktivitas di meja makan
Anda diundang untuk menikmati jamuan makan, jadi sebaiknya hindari kegiatan lain yang tak etis. Berbicara saat menikmati atau menunggu jamuan makan masih diperbolehkan. Namun hindari bicara atau merespons pembicaraan teman saat mulut masih penuh dengan makanan.

Lepaskan topi dan jaket Anda saat makan. Jangan pernah merokok, mengaplikasikan make-up atau lipstik di meja makan. Termasuk juga menggunakan tusuk gigi. Sebaiknya permisi ke toilet jika memang mendesak Anda perlu membersihkan makanan yang tersangkut di gigi dan membuat tak nyaman.

Bersendawa, batuk, bersin, dan menguap juga sebaiknya dihindari saat di meja makan. Jika mulai terdapat gejala bersin misalnya, mintalah ijin meninggalkan meja makan, dan lakukan di toilet. Begitupun saat harus menerima telepon penting, mintalah ijin meninggalkan ruangan. Jangan pernah menerima telepon di meja makan atau meletakkan ponsel di atas meja.

Memulai makan
Mulailah menyantap hidangan saat sudah dipersilakan atau tunggu sinyal. Makanlah dengan sopan saat mengunyah. Jangan menyeruput saat makan sup. Jangan juga memindahkan makanan, atau memberikan makanan Anda kepada teman karena Anda tak menyukainya.

"Kalau tidak menyukai makanan tertentu yang dihidangkan, diamkan saja tak usah dimakan. Atau minta diangkat oleh pelayan, tak usah memberikannya kepada teman," jelas Dwi.

Etiketnya, Anda juga tak boleh meminta tambahan bumbu untuk makanan yang dihidangkan. Misalnya, Anda merasa kurang pedas, lalu Anda meminta saus atau sambal. Cara ini dianggap tak etis di meja makan karena Anda akan menyinggung tuan rumah. Menggunakan sabun pembersih tangan instan juga tak etis di meja makan. Sebaiknya bersihkan tangan Anda di toilet.

Saat makan, aturan wajibnya adalah hati-hati dan mengontrol emosi setiap saat. Aturan wajib ini dilakukan saat menelan, memotong makanan, atau mengunyah. Jangan melakukan dengan terburu-buru atau terlalu cepat.

Waktu menikmati sup yang panas, sebaiknya jangan ditiup, melainkan aduk sup dengan sendok ke arah luar. Jangan terlalu banyak menyendok sup agar lebih cepat dingin sebelum memakannya. Jika sudah selesai makan sup, letakkan sendok di piring cangkir mengarah ke atas.

Begitupun saat makan hidangan utama, jika sudah selesai makan, letakkan sendok berjejer dengan pisau dan garpu dengan ujungnya mengarah ke pukul empat dan terbuka ke atas. Ini menandakan Anda sudah selesai makan dan piring siap diangkat.

Menggunakan serbet
Fungsi serbet adalah untuk melap mulut Anda. Jadi perlakukan serbet dengan layak. Seperti tidak meletakkannya di bagian kursi yang Anda duduki. Jika ingin permisi ke toilet, letakkan serbet di sandaran kursi. Ini tandanya Anda akan kembali lagi ke meja makan. Jika Anda meletakkan serbet di meja makan, ini petanda Anda sudah selesai dan akan meninggalkan meja dan ruang makan.

Memanggil pelayan
Apapun kebutuhan Anda terhadap pelayan, baik saat jamuan makan atau di restoran, perlakukan mereka dengan cara sopan. Cara yang tidak sopan saat memanggil pelayan di antaranya membunyikan alat makan, tepuk tangan, atau melambaikan tangan berkali-kali.

Cara yang sopan, berdiri sesekali. Menengok ke kanan atau kiri, dan bersabarlah.

"Pelayan akan tanggap dengan sikap tubuh Anda. Jika pun belum dilayani, boleh jadi karena situasinya sedang sibuk. Anda pasti akan didatangi dengan memberikan pertanda sederhana ini," kata Dwi.

Meninggalkan ruangan
Tunggu sinyal yang menandakan jamuan makan selesai sebelum Anda meninggalkan meja makan dan ruangan. Biasanya istilah ladies first berlaku di sini. Perempuan dipersilakan meninggalkan meja lebih dahulu. Tinggalkan kesan profesional saat meninggalkan meja makan, dengan berpamitan dan bersikap ramah.

Tidak ada komentar: