Pages

Jumat, 03 Desember 2010

Etiket Peluk-Cium saat Jabat Tangan

Peluk-cium saat jabat tangan adalah pertanda kedekatan yang sudah jadi pemandangan biasa. Tapi bukan berarti semua orang terbiasa dengan hal itu. Berikut tips dari Mien R. Uno dalam bukunya Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan untuk Anda mengenai etiket berpeluk cium.

Sebelum Anda memeluk-cium seseorang
Perhatikan benar-benar bahasa tubuhnya. Tak perlu ragu melakukannya bila ia terlihat tak canggung dan memiliki keinginan yang sama. Tapi, kalau sikap tubuhnya agak kaku, hati-hati! Itu bisa jadi pertanda kuat bahwa dia tak terbiasa atau tak mau berpeluk-cium. Tak usah keburu tersinggung. Jabat saja tangannya dengan erat. Dia bukannya membenci Anda, ia hanya punya alasan kuat untuk tidak melakukannya, bisa jadi karena alasan adat-istiadat, agama, atau karena dia memang tak nyaman melakukannya.

Siapa yang berinisiatif untuk memeluk-cium?
Agar tak salah langkah, perhatikan dulu situasinya. Dalam situasi formal, biasanya yang lebih tua atau seniorlah yang akan berinisiatif untuk melakukannya terlebih dahulu sebagai isyarat bahwa dia mau diakrabi dan tak membuat jarak. Kalau lawan bicara Anda sebaya, siapa yang berinisiatif bukanlah masalah besar.

Kalau dipeluk-cium saat bertemu seseorang
Terimalah dengan wajar dengan air muka setenang mungkin. Kalau Anda canggung, orang lain akan bisa merasakannya. Percayalah, itu cuma pertanda kalau Anda dianggap sebagai orang yang akrab dan dekat di hati orang yang memeluk dan mencium Anda. Tak ada maksud yang lain. Jadi, tak perlu ragu untuk membalasnya dengan ringan namun hangat.

Kalau orang yang memeluk-cium meninggalkan noda lipstik pada pipi Anda?
Jangan buru-buru menghapusnya dengan tangan! Ini akan menimbulkan perasaan tak enak di hati orang yang baru mencium Anda. Tak mustahil kalau dia tersinggung karenanya. Hapuslah saat dia berlalu. Tapi, biasanya si peninggal noda itu akan tersadar atas "tanda" yang diberikannya pada Anda dan berusaha menghapusnya.

Kalau Anda menjabat tangan seseorang tetapi tak ingin berpeluk-cium
- Anda bisa menahan jabatan tangan orang itu dengan menggenggam hangat tangannya. Letakkan kedua tangan Anda dengan ringan di atas lengan atasnya. Teruslah mengobrol sambil mempertahankan kontak mata yang hangat dan tulus. Dia pasti akan mengerti maksud Anda. Takut dia tersinggung? Ah, tenang saja. Pandangan mata Anda yang tulus sudah menjelaskan segalanya, kok.

- Bersalamanlah dengan mengatupkan kedua telapak tangan Anda sambil sedikit mengangguk atau mengangkat kedua telapak tangan agak tinggi. Dengan begitu, Anda membuat "penghalang" untuk berpelukan. Yang penting, lakukan kontak mata yang tulus dan bersahabat.

Tidak ada komentar: