Pages

Kamis, 05 Agustus 2010

ASAP ROKOK, HIII…!!!!!



ASAP ROKOK, HIII…!!!!!

“Matikan rokokmu, atau rokok yang akan mematikanmu!” kata para dokter ahli paru-paru. Wah, begitu berbahayakah rokok?

Menabung Racun
Ketika rokok dibakar, asapnya akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya. Salah satu bahan kimia yang sering disebut adalah nikotin. Nikotin tergolong sebagai zat padat, namun ukurannya kecil sekali. Perhatikanlah punting rokok yang ada gabusnya(filter). Sebelum diisap, gabus rokok itu berwarna putih. Setelah rokok habis diisap, warna gabus itu menjadi kuning kecokelatan. Warna kuning kecokelatan itu adalah nikotin.
Nikotin yang terhisap bersama asap rokok akan masuk dan bercampur dalam darah. Semakin banyak mengisap rokok, semakin banyak nikotin yang bertumpuk dalam darah dan akhirnya ikut mengalir ke seluruh tubuh.
Padahal nikotin itu racun. Karena sifat racunnya, nikotin juga sering digunakan sebagai obat pembasmi serangga. Maka, orang merokok itu bisa dikatakan sama dengan mengisap obat pembasmi serangga. Jadi, merokok sama dengan menabung racun dalam tubuh. Iiiiii…!!!

Pusing, mual, lemas, duh..!!
Rokok itu sama bahayanya dengan narkotika dan obat terlarang. Rokok membuat orang yang mengisapnya kecanduan. Orang jadi sulit berhenti, apalagi remaja-remaja yang mulai merokok pada usia dini akan lebih sulit lagi sebab pada masa itu remaja sedang mencari jati diri sehingga mudah mengikuti ajakan atau saran dari teman sebayanya. Kalau berhenti merokok, badan terasa lemas, sakit kepala, mual, sulit berpikir,.. duh!! Seperti itulah kalau sudah kecanduan.
Yang membuat orang kecanduan rokok adalah nikotin. Semakin lama merokok, semakin banyak nikotin yang menumpuk dalam darah. Jika orang berhenti merokok, jumlah nikotin dalam darah akan turun. Ketika nikotin dalam darah turun, perokok akan merasa tubuhnya tidak enak. Rasa tidak enak ini akan terus terasa sampai nikotin dalam darah habis. Kalau darah sudah tidak mengandung nikotin, tubuh pun kembali normal.
Sayangnya, banyak orang yang tidak kuat menahan rasa tidak enak itu sehingga mereka pun merokok lagi. Semakin lama, si perokok semakin bergantung pada rokok. Si perokok pun semakin sulit menghentikan kebiasaan merokoknya. Seringkali kita mendengar ada orang yang bilang begini, “Lebih baik saya tidak makan daripada tidak merokok.” Nah, orang itu pasti sudah kecanduan rokok.

Tolong, jangan merokok disini!!
Yang paling dirugikan oleh asap rokok sesungguhnya bukan si perokok saja. Kita yang berada di sekitarnya pun terpaksa mengisap asapnya dan kemasukan racunnya. Menurut penelitian, jumlah asap yang tidak diisap ternyata 10 kali lebih banyak dari asap yang diisap. Orang yang merokok sebenarnya hanya mengisap sedikit asap rokok. Sisa asap yang mengepul di udara akan terisap oleh siapa saja yang berada di dekat si perokok.
Karena jumlah asap yang dibuang lebih banyak daripada yang diisap, maka jumlah racun pada asap yang dibuang pun lebih banyak. Kalau si perokok itu berada di dekat kita, maka kita akan mengisap lebih banyak racun dan asap daripada si perokok itu.
Tapi, ada pula yang berpikir, kalau begitu lebih baik langsung merokok saja. Wah, wah, wah, tidak bisa begitu. Bagaimanapun, memasukkan asap rokok ke dalam paru-paru sangaaatttt berbahayaa…!!! Selain membuat kecanduan, si perokok mudah terserang TBC, kanker paru, kanker kerongkongan, juga kanker saluran pernafasan yang lain.
Kalau kita berada dalam ruangan yang penuh asap rokok selama 1 jam, kita sama saja dengan mengisap 35 batang rokok. Bisa bayangkan berapa banyak racun yang menumpuk di dalam tubuh??? Jadi, kita harus berani berkata, “Tolong, jangan merokok disini!” dan bagi teman-teman yang sudah berkecimpung dalam “dunia merokok” segeralah berhenti sebelum terlambat.

Disadur dari:
Majalah Bobo Edisi 07 Thn XXXII


Didedikasikan untuk:

My Beloved Father
Teman2 yg tidak merokok
Teman2 yg perokok mania
Almarhum ayah temanku yang meninggal karena kanker paru

1 komentar:

PPOB mengatakan...

jauh2 dari asap ini, cz benar2 bahaya.