Pages

Minggu, 03 Mei 2009

EnSiKLo

Artikel ini aku tulis untuk sekadar menambah wawasan aja, terutama buat yang belum pernah dengar beritanya, meskipun beritanya juga udah cukup lama. Tapi, udah tradisi kalo yang didengar sekilas hanya akan “mampir” sebentar di ingatan kita. See it!

BICARA, JANGAN TERLALU CEPAT
Apakah saat berbicara, temanmu sering meminta kamu mengulang perkataanmu, bukan karena tidak mendengar, tapi karena terlalu cepat ngomong? Bila ya, hati-hatilah! Sue Ann Thomas, Ph.D (Siegel & Thomas Health Care) dan Erika Friedmann, Ph.D (Brooklyn College) menerangkan bahwa saat kita berbicara dengan cepat maka tekanan darah kita akan meningkat 10-50% di atas “the resting baseline”. So, makin cepat kita ngomong, maka semakin tinggi pula tekanan darah kita sehingga bisa menimbulkan rasa pening alias sakit kepala. Makanya, berbicaralah dalam tempo yang pelan, ambil napas di antara beberapa kalimat, dan beri kesempatan orang lain untuk berbicara.

MUSEUM FIKSI ILMIAH PERTAMA di DUNIA
Bila ada museum yang tidak berisi barang antic nan kuno, maka inilah museum itu. Museum New Science Fiction yang terletak di Seattle ini justru memajang benda-benda “masa depan”. Di antaranya adalah kursi komando Kapten Kirk dari film Star Trek. Ya, ini adalah museum yang khusus menampilkan barang-barang fiksi ilmiah.
Museum ini dibangun bukan hanya untuk orang yang giila teknologi. Museum ini mempunyai hal lain yang lebih daripada itu. Misalnya, di dalamnya tidak hanya terdapat sebuah kursi komando milik Kapten Kirk dari film fiksi ilmiah Star Trek, tapi juga sebuah stasiun luar angkasa interaktif, fan magazine, poster dan koleksi ray-gun yang bisa melihat galaksi yang sangat jauh.
Jika dilihat dari luar, museum ini tampak mengkilat, terpelintir, dan futuristik. Itu adalah hasil desain Frank Gehry, yang menciptakan Monorail pada 60-an. The Science Fiction Museum dan Hall of Fame ini dibangun dengan dana sebanyak USD 20 juta yang disumbang oleh Paul Allen, salah seorang pendiri Microsoft. Karena bertemakan fiksi ilmiah, masuk ke museum ini juga melewati beberapa “era”. Dimulai dari novel Frankestein (1818) karya Mary Shelley, kemudian serial TV The Jetsons, lalu berturut-turut A Space Odyssey, Star Wars, dan The Matrix.
Uniknya, pada salah satu bagian museum ini ada yang bertemakan “Not-so-weird Science” yang menunjukkan bagaimana teknologi hampir semuanya ditemukan oleh penulis fiksi ilmiah.

Tidak ada komentar: