Pelajaran dari Yusuf
Menjadi
orang Kristen sepenuh waktu juga berarti menjadi orang Kristen yang setia dalam
segala perkara, bahkan dalam hal – hal yang kecil, remeh, dan sepele. Apa
maksud dari setia dalam perkara kecil itu? Apakah itu sama dengan setia dalam
artian umum ? Mari belajar dari Yusuf untuk kualitas ini.
1. Setia Di Mana Saja
Kesetian dalam hal – hal kecil tidak mengenal tempat. Di mana pun kita
ditempatkan atau berada (di kantor, di rumah, di lingkungan pergaulan, di
sekolah, dsb.), kita setia melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab
kita. Kehidupan Yusuf bisa menjadi contoh yang sangat baik. Di mana pun ia berada, entah itu waktu
di rumahnya sendiri, di rumah Potifar, atau di penjara, ia setia melakukan
tugas dan tanggung jawabnya (Kej. 39).
2. Tidak Mencari Pujian
Setia dalam perkara kecil berarti mengerjakan tanggung jawab kita
meskipun tidak ada yang melihatnya. Bahkan, meski tidak mendapat pengakuan atau
pujian, kita tetap melakukan tugas itu dengan setia. Ketika Yusuf di rumah
Potifar dan diangkat menjadi kepala urusan rumah tangga di rumah itu, ia tidak
lantas seenaknya sendiri. Bahkan saat atasannya (Potifar) tidak ada di rumah
pun, ia tetap melakukan tugas dan tanggung jawabnya (Kej. 39 : 11).
3. Orientasinya Bukan Upah
Yang disebut sebagai orang setia jelas bukanlah orang yang bekerja
sekadar dengan orientasi pada bayaran atau upah yang ia terima. Tapi, orang
setia adalah yang melakukan segala sesuatu karena ia sadar akan tanggung
jawabnya. Ia bekerja karena punya dedikasi dan tanggung jawab kepada tuannya.
4. Memberi yang Baik
Setiap dalam perkara kecil berarti mengerjakan segala sesuatu yang
memang harus ia kerjakan dengan sungguh – sungguh dan tidak secara asal - asalan (Pkh. 9 : 10). Apa yang ia kerjakan
mungkin memang remeh dalam pandangan orang lain, tapi ia sadar bahwa yang ia
kerjakan punya fungsi dan manfaat sendiri, yang kadang tidak disadari oleh
orang lain.
5. Siap untuk Perkara Besar
Orang yang setia dalam perkara kecil bukan berarti ia hanya bisa
melakukan hal – hal kecil saja. Setia dalam perkara kecil juga harus diimbangi
dengan semangat dan sikap yang “besar”. Antara lain : semangat suka belajar,
bisa mamimpin, mau mendengarkan orang lain, bisa dipercaya, integritas, dll.
Dengan demikian, ia juga akan siap jika nantinya ia menerima tanggung jawab dan
perkara yang lebih besar.
Source: Handbook Spirit Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar