Oleh: Judith Peitsch
Terima kasih TUHAN untuk tangan-tangan yang kotor
yang menyentuh perapian dan lemari pendinginku;
Untuk jari-jari mungil yang cekatan mencoba
untuk membangun sebuah jembatan.
Untuk tangan-tangan ceroboh yang tersesat
dalam usaha mencari sesuatu yang baru;
Untuk tangan-tangan pembimbing dan penunjuk jalan
sebagaimana ibunda sering lakukan.
Untuk tangan-tangan mungil berharga
dimana terdapat iman teguh yang berlimpah di dalamnya;
Untuk tangan-tangan mungil lucu yang terulur
menyentuh wajah muram ibunda.
Dan terima kasih untuk tangan pembimbing-MU
yang memimpinku menuju pada Terang;
Yang mengangkatku ketika aku tersandung
dan menunjukkan jalan kebenaran kepadaku.
Sebagaimana tangan-tangan mungil yang menggapaiku
untuk menunjukkan apa yang harus mereka lakukan;
Aku ditenangkan, diyakinkan, dan dikasihi
saat aku menggapai-MU.
The LORD is my shepherd;I shall not want.He maketh me to lie down in green pastures:he leadeth me beside the still waters.He restoreth my soul:he leadeth me in the paths of righteousness for his name's sake.Yea, though I walk through the valley of the shadow of death,I'll fear no evil:for thou art with me;
Senin, 26 Oktober 2009
TANGAN-TANGAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar