PACARAN SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN
Tujuan pacaran
Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi, melalui penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari berpacaran adalah “pernikahan”. Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Sejak awal Allah menciptakan wanita untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh sebab itu baik pria maupun wanita harus mencari pasangan yang sepadan yang mampu membangun hubungan yang baik baik dengan Allah maupun satu sama lain.
Jangan sampai terjebak pada motivasi yang salah

Apa yang terjadi jika hubungan tidak disertai dengan komitmen yang benar?
Hubungan tanpa komitmen yang jelas menghasilkan pacaran yang tidak sehat, karena mereka tidak tahu kemana arah dari hubungan kasih yang mereka jalin. Sejak awal menjalin hubungan sudah dikuasai dosa, oleh sebab itu ketika hubungan itu berjalan bukan Tuhan yang berkuasa tapi keinginan daging mereka masing-masing. Anak-anak Tuhan mengerti betul kalau berciuman di bibir, leher dan sebagainya dapat menimbulkan hawa nafsu yang justru akan menjebak mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak Tuhan bisa jatuh dalam dosa seks sebelum pernikahan. Dan tidak jarang mereka menjadikan seks sebagai suatu tindakan wajar yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Ketika dosa itu sudah tumbuh dan berkembang dalam suatu hubungan, maka kita akan merasa jauh dari Allah. Hal ini dikarenakan terdapat dosa yang belum kita bereskan dan dosa tersebut akan terus mengintimidasi sehingga membuat kita makin merasa bersalah dan merasa tidak layak menyembah Tuhan. Untuk menghindari semua ini, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan jangan pernah sekali-kali bertoleransi terhadap dosa. Efesus 5:17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Sikap apa yang dibutuhkkan dalam pacaran?

Pasangan yang seperti apa yang dikehendaki Tuhan?
Selain itu yang terpenting pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah sesuai dengan 2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap? Namun kebanyakan anak-anak Tuhan melanggar perintah ini, mereka beranggapan bahwa ketika mereka berpacaran dengan pasangan yang memiliki iman yang berbeda, mereka dapat membawa pasangan tersebut percaya kepada Yesus Kristus. Apakah semudah itu membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus? Kita harus mengerti apa motivasi ketika dia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya apakah dengan pengenalan yang benar atau hanya karena terpaksa? Sesungguhnya yang seperti ini mampu bertahan berapa lama? Pikirkan masa depan, tidak mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang tidak berkenan dihadapanNya,. Jangan merencanakan hal-hal yang bodoh di hadapan Tuhan, tetapi turutilah kehendak Tuhan Yesus sesuai dengan apa yang difirmankanNya. Percaya saja, Dia lebih mengerti apa yang terbaik buat kita. Ketika sudah saatnya nanti, kita akan berterimakasih kepada Tuhan, karena Dia tidak akan pernah salah memasangkan Pengkhotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar